Produksi Lada Waykanan Turun

id lada, waykanan, produksi, turun,petani, blambangan umpu

Produksi Lada Waykanan Turun

Buah lada hasil panen petani Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung. (Foto ANTARA/Gatot Arifianto/dok).

Panen tahun ini saya mendapatkan setengah kuintal atau lima puluh kilogram lada dari beberapa hektare kebun lada yang ada. Harga lada saat ini Rp107 ribu per kilogram."
Waykanan, Lampung,  (ANTARA Lampung) - Sejumlah petani lada di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung menyatakan produksi lada saat ini rendah, sehingga berdampak pada penurunan pendapatan mereka dibandingkan hasil panen tahun-tahun sebelumnya.
       
 "Panen tahun ini saya mendapatkan setengah kuintal atau lima puluh kilogram lada dari beberapa hektare kebun lada yang ada. Harga lada saat ini Rp107 ribu per kilogram," ujar Hasan, petani lada dari Kampung Lembasung Kecamatan Blambanganumpu, di Waykanan, sekitar 220 km utara Kota Bandarlampung, Senin.
        
Pada panen tahun 2012, Hasan mengaku mendapatkan Rp22 juta dari 4 kuintal lebih lada dari lahan seluas tiga hektare dimilikinya dengan nilai jual lada kisaran Rp45 ribu per kilogram.
        
"Tahun berikutnya masih dapat Rp15 juta. Tapi tahun ini hasil penan ladanya sedikit, tapi tahun depan sepertinya hasil lada akan melimpah lagi," kata Hasan pula.
        
Kemarau panjang tahun ini, demikian Hasan menjelaskan, akan membuat hasil panen lada mendatang lebih baik.
        
"Akan ada pergantian daun setelah kemarau panjang. Biasanya, setelah ganti daun pada awal musim hujan akan membuat tanaman lada berbuah. Jadi masih ada harapan untuk tahun depan," ujarnya lagi.
        
Pada 2012, hasil lada ia dapatkan meningkat seiring berkurang curah hujan pada tahun lalu atau pada 2011.
        
Panen tahun 2012, saya mendapatkan sekitar tiga kwintal, meningkat lebih banyak dari tahun lalu yang hanya memperoleh 1,5 kwintal per hektare lahan," katanya pula.
        
urah hujan yang rendah tahun 2011, kata dia lagi, mendukung terjadi peningkatan produksi lada di lahan miliknya. Selain itu, juga dikarenakan usia lada masih muda, panennya baru tiga kali terhitung dari tiga tahun sebelumnya.
        
"Pada awal panen, saya mendapatkan lada kering sebanyak 45 kilogram dari satu hektare lahan. Panen tahun 2012 membaik, termasuk harganya jika tahun lalu kisaran Rp28 ribu per kilogram, tahun 2012 sekitar Rp45 ribu per kilogram," ujarnya merincikan.
        
Saat menjemur lada, Hasan mengaku membutuhkan waktu sekitar empat hingga dengan lima hari. Hal tersebut dikarenakan adanya sinar matahari yang cukup selama beberapa hari ini. Hasan mengatakan, hasil penjualan lada digunakan untuk keperluan sekolah anaknya.