Perbaiki Tata Niaga Kopi

id Perbaiki Tata Niaga Kopi, minuman, coofein, AEKI, Lampung barat, Lambar, Wagub, Petani, Ekspor, evisa, Kebun, Ladanng, Wakil Gubernur, Bakhtiar Basri

Perbaiki Tata Niaga Kopi

Wakil Gubernur Lampung Bakhtiar Basri. (ANTARA FOTO/Dok KPU/M.Tohamaksun).

Saat ini tata niaga perkopian di Lampung tidak jelas. Oleh karena itu, butuh sinergisitas semua pihak, baik petani, pengusaha, eksportir, maupun pemerintah, untuk mengelolanya secara baik."
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Tata niaga perkopian Lampung harus diperbaiki sehingga petani dapat menikmati harga yang baik dan berpengaruh terhadap kesejahteraan mereka, kata Wakil Gubernur Lampung Bakhtiar Basri.

"Saat ini tata niaga perkopian di Lampung tidak jelas. Oleh karena itu, butuh sinergisitas semua pihak, baik petani, pengusaha, eksportir, maupun pemerintah, untuk mengelolanya secara baik," kata Wagub Bakhtiar Basri di Bandarlampung, Sabtu.

Oleh karena itu, menurut dia, semua pemangku kepentingan harus bersatu untuk memajukan perkopian Lampung dengan membuat program-program berkelanjutan.

"Kita harus fokus, jika kopi ingin hebat dan dikenal dunia," katanya pula.

Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten penghasil kopi harus duduk bersama untuk membahas program-program terkait dengan perkopian Lampung.

Ia meminta sekretaris daerah, kepala dinas perkebunan, instansi terkait, petani, serta AEKI untuk membahas tata kelola dan tata niaga kopi sehingga dapat ditemukan permasalahannya.

Bakhtiar Basri juga berharap kopi yang ada di Lampung dapat disertifikasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah sehingga biji kopi yang dihasilkan terjamin, baik mutu maupun kandungan bahan kimianya.

"Jangan yang membuat sertifikasi kopi oleh perusahaan luar negeri atau penamaman modal asing," katanya pula.

Sementara itu, Ketua Renlitbang AEKI Lampung Muchtar Lutfie mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong budi daya tanaman kopi sehingga produksinya berkualitas baik.

"Kami memiliki Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Kopi (P3K) AEKI di Lampung Barat agar petani kopi dapat belajar cara bertanam kopi yang baik," jelasnya.

Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Kopi AEKI itu diharapkan dapat  memacu petani kopi agar lebih giat lagi untuk membudidayakan komoditas tersebut.

"Berangkat dari semangat untuk memajukan kopi Lampung itu, kami membangun P3K itu," katanya pula.

Produksi kopi robusta di Kabupaten Lampung Barat, Lampung pada tahun ini mencapai 48.000 ton atau hampir sama dibandingkan tahun lalu.

"Kabupaten Lampung Barat merupakan produsen terbesar kopi robusta di Tanah Air dengan tingkat produktivitas rata-rata 965 kilogram per hektare. Lahan tanaman kopi di Lampung Barat seluas 50.000 hektare dengan sekitar 80 persen penduduk di daerah itu menggantungkan hidup pada sektor tersebut.

Menurut dia, luas areal maupun produksi tanaman kopi Lampung Barat masih dapat ditingkatkan dengan melakukan langkah-langkah terpadu, salah satunya membuat masterplan khusus tanaman kopi Lampung Barat.

Produksi kopi Lampung mencapai 142.000 ton per tahun dengan luas areal tanaman kopi 163.000 hektare dan sekitar 230.000 kepala keluarga menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut.

Sentra perkebunan kopi daerah itu berasal dari Kabupaten Lampung Barat, Waykanan, Lampung Utara, Tanggamus, dan Pesawaran.