Wagub : Tata Kelola Perkopian Lampung Harus Diperbaiki

id kopi, ekspor, petani, lampung, biji, instan

Wagub : Tata Kelola Perkopian Lampung Harus Diperbaiki

Wakil Gubernur Provinsi Lampung 2014-2019, Bakhtiar Basri. (ANTARA FOTO/Dok/Istimewa/Agus Setyawan)

Kita harus fokus, jika kopi ingin hebat dan dikenal dunia."
Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Wakil Gubernur Lampung Bakhtiar Basri mengatakan bahwa tata kelola dan tata niaga perkopian Lampung harus diperbaiki sehingga petani dapat menikmati harga yang baik dan berpengaruh terhadap kesejahteraan mereka.

"Saat ini tata niaga perkopian di Lampung tak jelas karena itu butuh sinergisitas semua pihak baik petani, pengusaha, eksportir, dan pemerintah untuk mengelolanya secara baik," kata dia, pada temu lapang petani kopi dengan Wakil Gubernur di Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Kopi (P3K) AEKI Lampung, di Hanakau, Lampung Barat, Kamis (16/10).

Acara yang dihadiri pengurus AEKI Lampung, Sekretaris Daerah Lampung Barat Nirlan, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Toni L Tobing, Kepala Dinas Perkebunan Lampung Barat Nata Djudin Amran, dan sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Barat.

Karena itu menurutnya, semua stake holder harus bersatu untuk memajukan perkopian Lampung dengan membuat program-program berkelanjutan.

"Kita harus fokus, jika kopi ingin hebat dan dikenal dunia," katanya pula.

Karena itu, menurut dia, pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten penghasil kopi harus duduk bersama untuk membahas program-program terkait perkopian Lampung.

Ia meminta sekretaris daerah, kepala dinas perkebunan, instansi terkait, petani serta AEKI untuk membahas tata kelola dan tata niaga kopi sehingga dapat ditemukan permasalahannya.

Pada pertemuan yang dihadiri 100 petani kopi itu, ia juga berharap kopi yang ada di Lampung dapat disertifikasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

"Jangan yang membuat sertifikasi kopi oleh perusahaan luar negeri atau penamaman modal asing," katanya pula.

Sementara itu Ketua Renlitbang AEKI Lampung Muchtar Lutfie mengatakan bahwa temu lapang antara petani kopi dengan Wakil Gubernur Lampung untuk memacu petani kopi agar lebih giat lagi untuk membudidayakan komoditas tersebut.

"Berangkat dari semangat untuk memajukan kopi Lampung itu, wakil gubernur meminta dipertemukan dengan petani untuk mendengarkan permasalahan para petani," katanya pula.

Produksi kopi robusta di Kabupaten Lampung Barat, Lampung pada tahun ini mencapai 48.000 ton atau hampir sama dibandingkan tahun lalu.

"Kabupaten Lampung Barat merupakan produsen terbesar kopi robusta di Tanah Air, dengan tingkat produktivitas rata-rata 965 kilogram per hektare. Lahan tanaman kopi di Lampung Barat seluas 50.000 hektare dengan sekitar 80 persen penduduk di daerah itu menggantungkan hidup di sektor tersebut.

Menurutnya, luas areal maupun produksi tanaman kopi Lampung Barat masih dapat ditingkatkan dengan melakukan langkah-langkah terpadu salah satunya membuat masterplan khusus tanaman kopi Lampung Barat.

Produksi kopi Lampung mencapai 142.000 ton per tahun dengan luas areal tanaman kopi 163.000 hektare dan sekitar 230.000 kepala keluarga menggantungkan hidupnya di sektor tersebut.

Sentra perkebunan kopi daerah itu berasal dari Kabupaten Lampung Barat, Waykanan, Lampung Utara, Tanggamus dan Pesawaran.