Indonesia Pasar Konstruksi ASEAN

id Indonesia Pasar Konstruksi ASEAN, Potensial, Bangunan, Gedung, Proyek, Properti, Perumahan, rumah, Rumah Susun, Rusun, Rusu8nawa, Rumah Susun Sewa, Ap

Indonesia Pasar Konstruksi ASEAN

Seorang petugas mendata rumah keluarga miskin (Gakin) di Blambangan Umpu, Provinsi Lampung. (FOTO ANTARA/Dok/Gatot Arifianto).

Selain itu, sumber daya konstruksi yang andal diperlukan seiring meningkatnya kebutuhan investasi infrastruktur."
Jakarta (ANTARA Lampung) - Kementerian Pekerjaan Umum RI menyatakan Indonesia menjadi pasar jasa konstruksi paling menguntungkan di ASEAN serta pasar nomor dua terbesar di Asia setelah Tiongkok dengan nilai industri sebesar 267 milyar dolar.

"Saat ini Indonesia termasuk dalam negara yang paling progresif dalam penyelenggaraan konstruksi di dunia sehingga menjadi pasar konstruksi yang besar dan diperhitungkan dunia," kata Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum RI Hediyanto W Husaini di Jakarta, Rabu.

Hediyanto mengatakan Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga kemajuan teknologi sangat diperlukan, yakni dari teknologi sederhana menjadi teknologi tingkat tinggi.

Selain itu, sumber daya konstruksi yang andal diperlukan seiring meningkatnya kebutuhan investasi infrastruktur.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, potensi pasar konstruksi Indonesia mencapai 500 triliun rupiah atau 35 persen dari nilai konstruksi di ASEAN.

Sebagai pasar potensial sekaligus tujuan investasi yang prospektif, Indonesia pun dipercaya menjadi tuan rumah kedua kalinya untuk menyelenggarakan "Concrete Show" Asia Tenggara 2014 guna mempertemukan para pemain industri konstruksi dari berbagai dunia.

"Kami bangga menghadirkan pameran ini ke Indonesia untuk kedua kalinya yang tentunya menghasilkan kesempatan besar untuk memperluas bisnis industri infrastruktur," kata Presiden Direktur United Business Media (UBM) Asia Christopher Eve dalam peresmian "Concrete" di Jakarta International Expo Kemayoran.

Eve mengatakan pameran yang digelar pada 15-17 Oktober 2014 tersebut guna mendukung perkembangan industri konstruksi di Indonesia dengan memfasilitasi investor dan kontraktor melalui berbagai macam produk dan teknologi konstruksi beton.

Material beton, kata Hediyanto, merupakan salah satu sumber daya konstuksi yang berperan penting dalam mendukung perkembangan konstruksi di Indonesia, namun penggunaan beton di Indonesia masih terbelakang dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Oleh karena itu, "Concrete" pun membahas penggunaan teknologi konstruksi ramah lingkungan guna meningkatkan kualitas konstruksi beton Indonesia sebagai kesiapan menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Sebanyak 200 perusahaan dari 23 negara, baik benua Asia, Amerika hingga Eropa berpartisipasi dalam "Concrete Show" Asia Tenggara 2014.