Pelatnas Jangka Panjang, Perlu

id Pelatnas Jangka Panjang, Perlu, Atlet, Atletik, PON, Porwil, Stadion, SEA Games, Asian games, SEAG, Medali, Prestasi, Olahragawan, Sports, Bola, Voli

Pelatnas Jangka Panjang, Perlu

Pro Liga dimulai Februari 2015. (Foto Dok pribadi). (c).

Jika tidak ada Pelatnas justru sulit bagamana caranya menyiapkan atlet untuk ikut SEA Games dan Asian Games."
Jakarta (ANTARA Lampung) - Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) jangka panjang untuk menghadapi ajang multi cabang olahraga masih dibutuhkan karena kompetisi dalam negeri belum berjalan dengan baik sehingga tidak bisa diandalkan dalam pembentukan Tim Nasional.

"Jika tidak ada Pelatnas justru sulit bagamana caranya menyiapkan atlet untuk ikut SEA Games dan Asian Games," kata Pelatih Nasional Voli Pantai Andy Ardiansyah yang dihubungi dari Jakarta, Minggu, ketika ditanya apakah masih relevan penerapan sistem Pelatnas.

Ia tidak membantah model seperti ini sudah tertinggal di bandingkan negara-negara lain karena dianggap tidak mampu mendongrak kemampuan atlet.

Negara-negara maju lebih mengedepankan atlet untuk merasakan kompetisi sebenarnya, seperti bergabung dalam liga amatir dibandingkan dikumpulkan di pemusatan latihan dengan hanya mendapatkan kesempatan uji coba.

"Idealnya, atlet seharusnya lahir dari suatu kompetisi yang ketat. Tapi, Indonesia tidak memiliki itu sehingga jika dikembalikan ke daerah masing-masing justru dikhawatirkan akan mengancam kualitas Tim Nasional," kata peraih tiga kali medali emas SEA Games ini.

Pelatnas masih dianggap solusi untuk mengatasi berbagai persoalan yang sering dihadapi atlet ketika berlatih di daerah, seperti kekurangan peralatan, tidak ada pelatih, tidak ada penginapan, hingga kurangnya dukungan pemerintah untuk beruji tanding.

"Untuk voli pantai sendiri, pelatnas yang terpusat masih relevan untuk saat ini. Malahan, kalau bisa, atlet yang sudah menjadi andalan tidak diberikankan waktu libur yang lama untuk kembali ke daerah supaya penampilannya tetap terjaga," ujar dia.

Terkait dengan persoalan ini, Anggota Penelitian dan Pengembangan KONI Pusat Dr dr Ekawahyu Kasih mengatakan para otoritas olahraga di Indonesia sebaiknya mulai mendorong pengembangan industri olahraga.

"Tidak ada lagi negara yang menganut sistem Pelatnas, seharusnya Indonesia sudah mulai mengkaji ini, salah satunya dengan menggembangkan industri olahraga agar kompetisi di daerah bisa berjalan dengan baik," kata dia.

Sistem olahraga nasional senantiasa menggelar Pelatnas untuk menghadapi ajang multi cabang olahraga.

Para atlet terbaik Indonesia akan berkumpul di pemusatan latihan lebih kurang satu tahun sebelum pelaksanaan ajang multicabang seperti SEA Games dan Asian Games.