Dahlan Iskan Resmikan TV Dakwah

id Dahlan Iskan Resmikan TV Dakwah, Solo, Media, MTA, BUMN, Jawa Post, JP, Radar, Reporter, DI, Meneg BUMN, Wartawan, Pers, menteri, Televisi, TV, Wawam

Dahlan Iskan Resmikan TV Dakwah

Dahlan Iskan. (FOTO ANTARA Dok/Widodo S. Jusuf).

Tayangan di TV ini apabila tidak hanya dinikmati kalangan interen ya harus dikemas dengan menarik, sehingga nantinya pemirsa tidak akan cepat mengubah channel siaran tersebut."
Solo (ANTARA Lampung) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meresmikan TV dakwah "Majelis Tafsir Al Quran" (MTA) di Solo, Selasa, yang didampingi Ketua MTA Pusat KH Drs Sukino.

Dahlan Iskan menyambut baik adanya TV dakwah tersebut dan bila tidak ingin ditinggalkan penggemarnya harus menyajikan tayangan menarik dan sesuai kaidah-kaidah agama Islam.

"Tayangan di TV ini apabila tidak hanya dinikmati kalangan interen ya harus dikemas dengan menarik, sehingga nantinya pemirsa tidak akan cepat mengubah channel siaran tersebut," kata Menteri.

Ia mengatakan untuk sekarang ini siapa yang bisa menguasai informasi berarti akan mengusai dunia dan dengan adanya TV dakwah ini sangat bagus dalam melakukan penyebaran agama.

"MTA telah memulai dalam dakwah dengan media TV dan ini bagus harus terus dikembangkan terus," kata Dahlan Iskan.

Sementara itu, Ketua MTA Pusat KH Drs Sukino mengatakan TV ini nantinya akan mengudara terus, tetapi materi utamanya yang berkaitan dengan dakwah.

"Kami juga akan menerima iklan, tetapi tidak semuanya, karena yang sifatnya bertentangan dengan agama Islam akan kami tolak," katanya.

Majelis Tafsir Al-Quran atau MTA adalah lembaga dakwah dalam bentuk yayasan yang didirikan oleh Al-Ustadz Abdullah Thufail Saputra pada 19 September 1972.

Pendirian Yayasan MTA itu dikukuhkan dengan akta notaris R. Soegondo Notodisoerjo, nomor 23, tanggal 23 Januari 1974 di Surakarta.

Kini, MTA dipimpin oleh Al-Ustadz Ahmad Sukina 1992-sekarang.

MTA melakukan kegiatan dakwah terutama dengan mengadakan pengajian rutin di tiap-tiap kantor cabang. Pada hari Ahad pagi, MTA mengadakan pengajian akbar di kantor pusat, yakni Surakarta.

Pengajian Ahad Pagi tersebut disiarkan secara langsung melalui radio MTA FM dan melalui radio streaming di http://www.mtafm.com yang di beberapa daerah mendapat kritik umat Islam karena dianggap ada ajaran yang menyimpang.