PBB, New York (Antara/Xinhua-OANA) - Hutan bakau rusak tiga sampai lima kali lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata hilangnya hutan pada umumnya, sehingga menimbulkan buangan gas yang bernilai miliaran dolar AS setiap tahun, demikian laporan baru badan PBB.
"Hutan bakau juga terancam oleh perubahan iklim, yang dapat mengakibatkan hilangnya sebanyak 10 sampai 15 persen lagi hutan bakau sampai 2010," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam taklimat harian di Markas PBB, dengan mengutip laporan baru dari Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP), Senin (29/9), sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Hutan bakau ditemukan di 123 negara dan lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia tinggal dalam radius 10 kilometer hutan bakau besar, sehingga memberi mereka akses ke perikanan, air bersih, dan perlindungan dari erosi serta cuaca ekstrem, serta keuntungan lain.
"Laporan baru itu mengatakan meskipun ada bukti yang meningkat yang mendukung banyak manfaatnya, hutan bakau tetap menjadi salah satu ekosistem paling terancam di planet ini," katanya.
Berita Terkait
WALHI Lampung-Unila tanam 1.000 bibit mangrove di Pulau Pasaran
Minggu, 17 Maret 2024 15:49 Wib
Mahasiswa Unila dan komunitas Bandar Agung Bersatu tanam 200 mangrove di Sragi
Rabu, 24 Januari 2024 14:52 Wib
1.000 bibit mangrove ditanam di pesisir Pantai Keteguhan Bandarlampung
Jumat, 13 Oktober 2023 18:42 Wib
Departmen Budaya dan Lingkungan Dompet Dhuafa tanam 1.000 mangrove di pesisir Pandeglang
Rabu, 20 September 2023 19:25 Wib
Polda Lampung tangkap perusak hutan mangrove di Bandarlampung
Rabu, 26 Juli 2023 13:50 Wib
Bersih bersih pantai di Pulau Pasaran terkumpul 500 kantong sampah
Selasa, 25 Juli 2023 12:14 Wib
Pulau Pasaran Bandarlampung bakal dijadikan taman wisata mangrove
Selasa, 25 Juli 2023 8:30 Wib
Terdapat 57 jenis tanaman di Kebun Raya Mangrove Surabaya
Selasa, 25 Juli 2023 8:18 Wib