Korea Utara Kecam PBB

id Korea Utara Kecam PBB, Dewan keamanan, Korut, Perserikatan Bangsa Bangsa, Sekjen PBB, Ban Ki Moon, AS, Amerika Serika, Timur tengah, Washington, AS, N

Dewan Keamanan jangan terlalu lama menjadi satu forum untuk mengemukakan pembohongan."
PBB, Amerika Serikat (Antara/AFP/ANTARA Lampung) - Menteri Luar Negeri Korea Utara Sabtu mencaci maki Dewan Keamanan PBB sebagai satu forum pembohongan dan standar ganda, dalam pidato pertama seorang pejabat penting Pyongyang dalam 15 tahun.

Menlu Ri Sy Yong menyerukan reformasi Dewan Keamanan PBB, yang memberlakukan sanksi-sanksi keras terhadap Korut menyangkut program nuklirnya dan peluncuran-peluncaran rudal.

"Dewan Keamanan jangan terlalu lama menjadi satu forum untuk mengemukakan pembohongan," kata Ri dalam sidang Majelis Umum PBB.

Menteri itu menuduh badan penting itu menutup mata pada warga sipil yang tewas di Gaza akibat serangan-serangan Israel sementra menghukum Suriah atas konflik di wilayahnya.

Ia mengatakan badan penting itu "memamerkan manifestasi ekstrim  dari standar ganda itu" dan mengatakan seharusnya tidak ada tindakan dilakukan terhadap Suriah "dengan alasan tersembunyi kontra-terorisme," mengacu pada serangan-serangan udara pimpinan AS terhadap kelompok garis keras.

Menteri itu mengecam Amerika Serikat yang melakukan pelatihan militer gabungan yang diselenggarakan dengan Korea Selatan Agustus dan mempertimbangkan kembali tindakan Dewan Keamanan yang menolak mempertimbangkan permintaan Pyongyang untuk menangguhkan pelatihan perang itu.

Menyinggung program nuklir Korut, menlu itu menilai "kebijakan permusuhan" AS  telah menyebabkan Pyongyang membuat keputusan untuk membangun senjata-senjata nuklir.

"Program nuklir Korut bukan ditujukan untuk mengancam atau menyerang negara-negara lain," katanya. "Juga bukan sebagai alat tawar menawar untuk ditukarkan dengan sesuatu."

Menlu Tiongkok Wang Yi sebelumya menyerukan dimulai kembali  perundingan enam negara mengenai program nuklir Korut, dalam pidatonya di sidang Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara itu.

Satu laporan bulan ini oleh badan pengawas nuklir PBB  mengutarakan kecemasan menyangkut Korut,dengan mengatakan reaktor di fasilitas nuklir Yongbyon mungkin telah beroperasi kembali.

Reaktor itu dapat memberikan Korut, yang melakukan tiga uji coba nuklir,  enam kilogram uranium setahun -- cukup untuk satu bom nuklir, kata para ahli.

Pyongyang telah dikenakan sanksi-sanksi sejak tahun 2006 itu menghadapi tindakan hukuman Maret atas uji coba nuklirya yang ketiga.

Pidato pertama oleh seorang pejabat penting Korut  di PBB dalam 15 tahum  disampaikan di tengah-tengah laporan-laporan media bahwa pemimpin Kim Jong-Un sakit.

Penerjemah: R. Nurdin/A. Krisna.