BKKBN Lampung Akui Program KKBPK Stagnan

id kb, bkkbn, kb lampung, program kb, logo kb, kantor bkkbn lampung, posyandu

BKKBN Lampung Akui Program KKBPK  Stagnan

Logo Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN). (antaranews.com)

"Bila dilihat dari SDKI itu, kita sedang menghadapi tantangan berat untuk meyakinkan masyarakat dalam pelaksanaan program KKBPK, dan hal ini akan berdampak sangat kompleks terhadap kesejahteraan masyarakat."
Bandarlampung (Antara Lampung) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung mengakui dalam sepuluh tahun terakhir program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di daerah itu mengalami stagnan.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Ahmad Rozali Namursa pada acara review Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Bandarlampung, Selasa, mengatakan bahwa stagnannya program itu ditandai hasil sensus penduduk tahun 2010 dimana laju pertumbuhan penduduk di Lampung meningkat dari 1,17 persen per tahun menjadi 1,23 persen pada 2010.

Demikian pula dengan angka total fertilitas (TFR) yang juga meningkat dari 2,5 anak per wanita usia subur pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menjadi 2,7 anak/wanita usia subur pada 2012.

"Bila dilihat dari SDKI itu, kita sedang menghadapi tantangan berat untuk meyakinkan masyarakat dalam pelaksanaan program KKBPK, dan hal ini akan berdampak sangat kompleks terhadap kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia mengakui pihaknya telah bekerja secara maksimal dengan semangat tinggi agar TFR dapat ditekan. "Saya berharap semua dapat bekerja keras dan optimistis agar mencapai sasaran indikator yang hendak dicapai pada tahun ini dan MDG`s 2015," katanya.

Karena itu, lanjutnya, perlu kemitraan dengan berbagai pihak untuk saling mendukung memperkuat program KKBPK di semua tingkatan.

Di sisi lain, ia juga menekankan bahwa TFR Lampung 2,7 anak/wanita usia subur masih berada jauhdari sasaran RPJMN 2010--2014 (2,36/anak). Hal ini mencerminkan program KKBPK di Lampung belum berjalan secara optimal.

Agar program KKBPK itu berjalan, Ahmad mengharapkan kegiatan pelayanan KB harus dilaksanakan secara intensif baik terhadap calon peserat KB baru, peserta ulang maupun ganti cara terutama terhadap pasangan usia subur muda paritas rendah (PUS-Mupar).

Kemudian meningkatkan pembinaan terhadap kelompok-kelompok kegiatan KB dalam rangka pembinaan peserta KB aktif, serta peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Serta pusat informasi konseling-kesehatan reproduksi remaja/mahasiswa terus dikembangkan dalam rangka perubahan pola pikir serta penanaman nilai-nilai keluarga kecil bahagia sejahtera.

Pada acara itu hadir Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah BKKBN I Made Sudre, serta pengelola program KB kabupaten/kota se-Lampung.