Pemprov Lampung Antisipasi Dampak Kekeringan

id Pemprov Lampung Antisipasi Dampak Kekeringan

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Pemerintah Provinsi Lampung melakukan koordinasi bersama instansi terkait untuk mengantisipasi dampak kemarau berupa kekeringan maupun kondisi kurang pangan dialami warga di daerah ini.

"Benar, Perum Bulog Divisi Regional Lampung hari ini diundang rapat koordinasi dengan Pemprov Lampung dipimpin Sekdaprov Arinal Junaidi untuk membahas antisipasi dampak kemarau itu, sehingga tidak sampai menjadi parah akibatnya," kata M Firdaus, Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Lampung atasnama Kepala Bulog Lampung Djono Nur Ashari di Bandarlampung, Kamis (18/9).

Menurut Firdaus, hasil rakor dengan dinas dan instansi berwenang itu, antara lain memutuskan untuk semua pihak segera mengambil langkah strategis yang diperlukan dalam menanggulangi dampak kemarau tahun ini.

"Perum Bulog Lampung akan segera turun ke lapangan bersama pihak berwenang untuk memastikan kondisi di Kabupaten Mesuji yang dilaporkan warganya mengalami dampak buruk kemarau tahun ini," ujar dia lagi.

Dia menyatakan, bila memang diperlukan dalam mengatasi persoalan kekurangan pasokan bahan pangan di wilayah tertentu, terdapat persediaan beras berupa cadangan beras pemerintah di gudang Perum Bulog Divre Lampung, yaitu sebanyak 100 ton jatah alokasi masing-masing pemda kabupaten/kota di Lampung dan 200 ton beras alokasi untuk Pemprov Lampung.

"Bila benar warga di Mesuji membutuhkan pasokan beras itu, kami akan segera berkoordinasi dengan pemda setempat, untuk segera mendistribusikannya ke sana," ujar Firdaus lagi.

Berkaitan penanganan dampak kemarau dan kekeringan itu, sebelumnya Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, seusai menghadiri diskusi peluncuran buku "Dari Oedin ke Ridho Kado 100 Hari Pemerintahan M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri" di aula Harian Umum Lampung Post, Rabu (17/9) petang, menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran pemda kabupaten/kota se-Lampung dan instansi berwenang untuk mengetahui permasalahan yang dialami masyarakat daerah masing-masing.

"Kami akan memperkuat koordinasi dan memantapkannya untuk mengantisipasi dampak kemarau di daerah ini, sehingga dapat diatasi dengan baik bersama-sama," ujar dia lagi.

Gubernur Ridho berharap para bupati dan wali kota di seluruh Lampung dapat pula mengambil inisiatif untuk mengatasi setiap permasalahan dialami di daerah masing-masing.

Persediaan beras di gudang Bulog Divre Lampung saat ini mencapai 52.506 ton dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penyaluran dalam enam bulan ke depan, kata Kepala Perum Bulog Divre Lampung Djoni Nur Ashari.

Persediaan beras itu, kata Djoni di Bandarlampung, Rabu (17/9), berada di gudang Bulog Lampung per 15 September 2014 yang diperoleh melalui pembelian beras petani Lampung atau pengadaan dalam negeri.

"Perum Bulog Divre Lampung merupakan Divre penyangga persediaan beras di beberapa daerah lain di Sumatera, seperti Jambi dan Bengkulu," katanya pula.

Dia menyebutkan Provinsi Lampung memiliki pelabuhan yang cukup besar dengan kemampuan kapasitas bongkar mencapai sekitar 40.000 ton per hari.

Gudang beras Bulog Lampung tersebar pada empat wilayah di daerah ini, yaitu di Kota Bandarlampung sebanyak tiga unit gudang dengan kapasitas simpan 48.500 ton, di Metro dua gudang dengan kapasitas 11.500 ton, di Kotabumi Kabupaten Lampung Utara sebanyak empat gudang dengan kapasitas 12.500 ton, dan di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan dengan kapasitas simpan 5.000 ton.

"Secara keseluruhan, total kapasitas simpan di gudang Bulog Lampung mencapai 77.500 ton," kata Djoni lagi.

Ia menegaskan bahwa pengadaan beras/gabah yang dijalankan Perum Bulog Divre Lampung dilakukan melalui saluran yang telah ditetapkan dengan harga dan kualitas sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Tujuan pengadaan dalam negeri itu, katanya lagi, untuk menjaga harga produsen tidak berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), terutama saat panen raya, dan memupuk stok untuk kebutuhan penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin), cadangan beras pemerintah, maupun untuk golongan anggaran dengan melakukan pembelian beras atau gabah dari petani.

Pada tahun 2014, Perum Bulog Divre Lampung menargetkan pengadaan sebanyak 115.000 ton, dan hingga September 2014 telah terpenuhi sebanyak 69,91 persen (pengadaan 80.397 ton).