Harga Bensin Di Lampung Rp9.000/liter

id Harga Bensin Di Lampung Rp9.000/liter

Harga Bensin Di Lampung Rp9.000/liter

Motor dan jeriken minyak di sejumlah SPBU di pesisir barat Lampung. (FOTO ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Waykanan (Antara Lampung) - Harga bensin/premium bersubsidi eceran di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung mencapai Rp9.000 per liter seiring terjadi kelangkaan bahan bakar ini dalam beberapa pekan terakhir.

        
"Di tempat saya harganya variatif, ada yang Rp9.000 per liter hingga Rp10 ribu per liter, karena kelangkaan BBM bersubsidi ini," ujar Alex Al Mukmin, warga Kampung Negaraharja Kecamatan Pakuanratu di Waykanan, sekitar 220 kilometer utara Bandarlampung, Sabtu.
        
Pada sejumlah tempat penjualan bensin eceran di daerah itu, BBM tersebut tidak terlihat ditata untuk dijual.
        
Sejumlah penjualnya, mengaku kesulitan mendapatkan bensin sehubungan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah itu ada yang tidak beroperasi.
        
Alex menuturkan, harga bensin bersubsidi di tempatnya dengan harga terendah Rp7.000/liter sudah berlangsung dua tahun lebih.
        
Harga itu termasuk murah bagi masyarakat di pedalaman, mengingat banyak pula yang menjualnya Rp7.500/liter.
        
"Kenyataanya demikian. Kami yang tinggal di pedalaman biasa membantu orang-orang kota yang secara akses dan fasilitas lebih baik dari kami," ujar Alex yang pernah menjadi Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pakuanratu itu.
        
Harga bensin yang tinggi juga terjadi di Kecamatan Bumiagung serta Blambanganumpu, ibu kota Kabupaten Waykanan.
        
Para penjual bensin eceran mengaku mendapatkan bensin dengan harga Rp8.250/liter, sehingga menjualnya Rp9 ribu/liter.
        
Tingginya harga BBM itu dikeluhkan masyarakat yang mengaku kesulitan kakrena kondisi ekonomi saat ini, dengan pengeluaran tidak sesuai dengan pendapatan diterima.
        
Salah satu warga Waykanan Hasyim mengatakan, harga BBM bersubsidi yang tinggi diikuti harga bahan pokok berupa beras saat ini mencapai Rp7.500/kg, sedangkan harga komoditas perkebunan seperti karet hanya Rp5.000/kg.
        
"Bila harga BBM bersubsidi naik akan sangat membebani masyarakat, terlebih bagi para petani. Kenaikan harga BBM mempengaruhi kenaikan harga semua sembako.