Kopi Luwak Sulit Diekspor. Bisa Bantu ?

id Kopi Luwak Sulit Diekspor. Bisa Bantu ?

Kopi Luwak Sulit Diekspor. Bisa Bantu ?

Kopi luwak Lampung dan bahan bakunya (ANTARA LAMPUNG/M.Tohamaksun)

Bandarlampung (Antara Lampung)- Sejumlah perajin kopi luwak di Kabupaten Lampung Barat menyebutkan permintaan atas kopi premium tersebut masih tinggi, meski kopi luwak juga diproduksi di daerah lainnya di Indonesia.
     
"Permintaan atas kopi luwak Lampung masih tinggi, namun saingannya makin berat karena kopi luwak tak hanya diproduksi
 di wilayah Lampung saja," kata salah satu pengusaha kopi luwak, Gunawan, di Liwa Kabupaten Lampung Barat,  sekitar 246 km sebelah barat Bandarlampung, Senin.
     
Ia menyebutkan harga kopi luwak di Liwa mencapai Rp600.000/kg, namun harganya bisa turun jadi Rp500.000/kg jika pembelian partai besar. Harga kopi premium itu di Bandarlampung mencapai Rp700.000/kg dan di Jakarta mencapai Rp1,2 juta/kg.
     
Menurut dia, mereka sejauh ini masih sulit mengekspor kopi luwak, dan mereka belum berhasil didapatkan sertifikasi mutu untuk ekspor kopi luwak.
     
"Kami tak tahu cara mengekspor, semestinya pemerintah membantu kami. Dalam hal mutu, pemerintah semestinya membantu menentukan standar melalui sertifikasi," katanya.
     
Ia menyebutkan produksi kopi luwak di Liwa dilaksanakan di rumah-rumah warga sehingga mereka perlu diberikan penyuluhan yang kontinu tentang cara tepat memproduksi kopi luwak yang berkualitas ekspor.
     
"Pemerintah daerah seharusnya giat terus membantu kami dalam memproduksi dan memasarkan kopi luwak, karena kopi sejenis ini juga diproduksi di daerah lainnya. Kalau perajin tak dibantu, dikhawatirkan Lampung bukan lagi sebagai penghasil utama kopi luwak. Padahal Kopi Luwak adalah ikon Lampung," katanya.
     
Berkaitan itu, ia mengharapkan pemerintah daerah setempat terlibat aktif dalam pengembangan mutu dan produksi kopi luwak Lampung.
     
Kendala utama lainnya yang dihadapi perajin kopi luwak adalah permodalan, karena makin sulit mendapatkan luwak atau musang.
 Sementara itu, produksi kopi luwak pabrikan makin marak sehingga makin mengancam keberadaan kopi luwak yang diproduksi di rumah-rumah warga.