Kota Bandarlampung Alami Inflasi 0,78 Persen

id Kota Bandarlampung Alami Inflasi 0,78 Persen

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung menyampaikan, Kota Bandarlampung pada Agustus 2014 mengalami inflasi 0,78 persen, dengan enam kelompok pengeluaran sebagai pemberi andil pembentukan inflasi itu.

Kepala Badan Pusat Statistik Lampung Adhy Wiriawan, di Bandarlampung, Senin (1/9), menyebutkan enam kelompok pemberi andil inflasi itu, yakni kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,39 persen.

Selanjutnya, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil 0,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil 0,17 persen, serta kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi 0,02 persen.

Kemudian, kelompok sandang memberikan andil 0,02 persen, dan kelompok kesehatan memberikan andil 0,02 persen.

"Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil yang menahan laju inflasi 0,08 persen," katanya lagi.

Ia menyebutkan beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, di antaranya biaya sekolah dasar, tarif listrik, ayam goreng, ayam bakar, mie (bakso), beras, cabai merah, angkutan udara, udara, pisang, dan biaya sekolah taman kanak-kanak.

Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK), kata dia pula, inflasi Kota Bandarlampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 5,69 persen.

Selanjutnya, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil 1,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil 0,63 persen, dan kelompok kesehatan memberikan andil 0,57 persen.

Kelompok sandang memberikan andil 0,20 persen, dan kelompok bahan makanan yang naik 0,06 persen.

"Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil yang menahan laju inflasi 0,45 persen," katanya lagi.

Inflasi Kota Bandarlampung, kata dia, pada peringkat ke-13 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya.

Sebanyak 82 kota, 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan 1,98 persen, sedangkan inflasi terendah di Banjarmasin yang tercatat 0,02 persen.

Deflasi tertinggi dialami Ternate sebesar 1,02 persen, dan deflasi terendah dialami Samarinda sebesar 0,01 persen.

Kota Bandarlampung, pada Agustus 2014 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) sebesar 2014 adalah 3,30 persen, sedangkan inflasi "year on year" (yoy) 3,60 persen.