Menag Buka Rakernas Mathla'Ul Anwar

id Menag Buka Rakernas Mathlaull Anwar, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Kemenag, Agama, ISIS

Menag Buka Rakernas Mathla'Ul Anwar

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) menerima kunjungan Direktur Utama Perum LKBN Antara Saiful Hadi di kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Jakarta. (7/8). (ANTARA FOTO Dok/R.Sukendi).

Acara itu juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar KH Syadeli Karim, serta pengurus Mathla'ul Anwar di sejumlah provinsi di Tanah Air."
Bandarlampung (Antara Lampung) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 Ormas Islam Mathla'ul Anwar, di Kota Bandarlampung, 29--31 Agustus 2014.

Pembukaan Rakernas Mathla'ul Anwar berlangsung di Balai Keratun Pemerintah Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Sabtu, dihadiri sejumlah tokoh-tokoh agama daerah setempat, serta tokoh nasional dan daerah seperti Wiranto (Dewan Pembina Mathla'ul Anwar/Ketua Umum Partai Hanura), Zulkifli Anwar (anggota DPR RI asal Lampung/Demokrat), Abdul Hakim (anggota DPR RI asal Lampung/PKS) serta pejabat daerah, yakni Sekda Provinsi Lampung Arinal Junaidi.

Acara itu juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar KH Syadeli Karim, serta pengurus Mathla'ul Anwar di sejumlah provinsi di Tanah Air.

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin mengatakan bahwa pembangunan umat berbangsa di Tanah Air, memerlukan sinergisitas antara peran pemerintah, ulama dan organisasi Islam dengan berbagai program yang dilaksanakan.

Dalam konteks ini, lanjutnya, keberadaan Mathla'ul Anwar merupakan sebuah respon positif para kiai, ulama serta segenap umatnya yang secara umum atas kondisi objektif umat Islam khususnya dan masyarakat di Indonesia umumnya dalam mensinergikan kekuatan kapasitas umat Islam melalui bidang pendidikan, dakwah, dan sosial kemasyarakatan lainnya.

"Kita tentunya harus berterimakasih kepada pendiri Mathla'ul Anwar seperti, KH E Moh Yasin, KH Tb Moh Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman serta dibantu oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di sekitar Menes, Banten," katanya.

Mereka, menurut Menteri Agama memiliki kontribusi pembangunan yang besar di bidang pendidikan, sosial serta dakwah yang moderat dan menghargai toleransi.

Ormas Islam Mathla'ul Anwar dalam usianya menjelang satu abad menegaskan kembali komitmennya untuk terus memajukan bidang pendidikan, dakwah, dan sosial sebagai sebuah gerakan ke arah peningkatan mutu dan kualitas kehidupan bangsa.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) Mathla'ul Anwar, Oke Setiadi kepada pers, di Jakarta, Jumat, menjelaskan, Mathla'ul Anwar yang didirikan tahun 1916 di Menes Banten itu kini memiliki perwakilan di 26 provinsi dengan mengelola lembaga pendidikan dari tingkat madrasah hingga perguruan tinggi (Universitas Mathla'ul Anwar).

Ormas Islam tersebut didirikan tanggal 10 Ramadhan 1334 Hijriah atau 10 Juli 1916 oleh KH E Moh Yasin, KH Tb Moh Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman serta dibantu oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di sekitar Menes, Banten.

Mathla'ul Anwar didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah serta 10 tahun lebih awal dibanding berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). Muhammadiyah dirikan pada 18 Nopember 1912 oleh KH Ahmad Dahlan dan NU pada 31 Januari 1926 oleh KH Hasyim Asy'ari.

Agenda pada Rakernas PB Mathla'ul Anwar yang dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin itu adalah mengevaluasi program serta membahas isu-isu aktual yang berkembang serta menjadi perhatian publik di dalam negeri.

Terkait isu-isu aktual, Mathla'ul Anwar antara lain mengimbau kepada segenap ummat Islam untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah serta menghilangkan perseteruan akibat perbedaan aspirasi politik saat pemilihan Presiden yang baru lalu.

Sementara itu soal munculnya radikalisme atas nama agama seperti fenomena "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS), Mathla'ul Anwar mengimbau ummat untuk tidak bersikap anarkis terhadap pihak-pihak yang diduga mendukung gerakan tersebut karena sudah ada aparat keamanan yang menangani masalah itu.