Gubernur: Lampung Berkontribusi dibidang Pertanian

id ridho ficardo, gubernur, lampung, pertanian

Gubernur: Lampung Berkontribusi dibidang Pertanian

Muhammad Ridho Ficardo, Gubernur Lampung 2014-2019. (Antara Foto-Istimewa-Agus Setyawan-Wawan.)

Dalam pembangunan bidang pertanian, Provinsi Lampung memiliki kontribusi yang besar secara nasional dengan produksi-produksi hasil pertanian dan perkebunan."
Bandarlampung, (ANTARA LAMPUNG) - Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, mengatakan bahwa Provinsi Lampung berkontribusi besar dalam pembangunan nasional mengingat daerah itu sebagai penghasil utama sejumlah komoditas pertanian.
        
"Dalam pembangunan bidang pertanian, Provinsi Lampung memiliki kontribusi yang besar secara nasional dengan produksi-produksi hasil pertanian dan perkebunan," kata dia, pada Seminar Nasional dengan tema "Penguatan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan untuk Mencapai Kemandirian Pangan dan Mengembangkan Energi berbasis Pertanian," di Bandarlampung, Selasa.
         
Ia menjelaskan, kontribusi Lampung itu, yakni penghasil ubikayu dan gula terbesar di tanah air. Produsen nenas kaleng terbesar nomor dua di dunia dan nomor satu di Asia.
         
Kemudian, produksi jagungnya terbesar nomor tiga di Indonesia. Eksportir nomor empat kopi robusta di dunia, dan sebagai produsen beras nomor tujuh di Tanah Air.
         
Kondisi pertanian di Provinsi Lampung menurutnya, hasil Sensus Pertanian 2013  menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga petani di Provinsi Lampung turun dari 1.293.192 rumah tangga pada 2003 menjadi 1.226.466 rumah tangga pada 2013, yang berarti berkurang sebanyak 66.726 rumah tangga petani.
         
Rumah tangga petani tersebut didominasi oleh perkebunan (806.529 rumah tangga), pangan (743.542 rumah tangga), jasa pertanian (50.231 rumah tangga), dan perikanan (68.066 rumah tangga).
         
Dari jumlah rumah tangga petani tersebut, pekerja laki-laki sebanyak 84,26 persen, sedangkan perempuan sebanyak 15,75 persen. Dari jumlah pekerja laki-laki tersebut, yang bekerja di kebun sebanyak 766.052 orang yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah petani yang bekerja di pangan (720.134 orang). Adapun petani perempuan bekerja sebagai peternak atau pekebun.
        
Di sisi lain, Gubernur Lampung itu mengatakan bahwa untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan di Provinsi Lampung maka prioritas pembangunan selama lima tahun ke depan,  dititik beratkan dengan memperkuat daya dukung infrastruktur dan konektivitas wilayah.
         
Selanjutnya, revitalisasi pertanian dalam rangka pemantapan ekonomi daerah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan; memperluas kesempatan kerja dan skses pelayanan pendidikan serta kesehatan.
         
Penguatan inovasi teknologi, pemanfaatan IPTEK, industri dan perdagangan serta energi terbarukan;  peningkatan pariwisata dan kebudayaan daerah melalui sinergisitas antar pemangku kepentingan;  pemantapan pengelolaan sumber daya alam, lingkungan dan penanggulangan bencana; serta reformasi birokrasi melalui peningkatan kerjasama dan tata kelola pemerintahan yang baik.
         
"Diharapkan melalui strategi pembangunan tersebut, ekonomi Provinsi Lampung akan tumbuh sebesar 6,5 hingga 7 persen per tahun," tambahnya.