SIP JP Pertanian dintegrasikan Dengan Kurikulum Perguruan Tinggi

id kurikulum, pertanian, perguruan tinggi, menteri pertanian, suswono

Akan ada integrasi, untuk menjamin ketersediaan Sumber Daya Manusia saat strategi tersebut dijalankan."
Bandarlampung,  (ANTARA  LAMPUNG) - Meteri Pertanian Suswono menyatakan Strategi Induk Pembangunan Jangka Panjang Bidang Pertanian 2015-2045 akan diintegrasikan dengan kurikulum mata kuliah pertanian di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
         
"Akan ada integrasi, untuk menjamin ketersediaan Sumber Daya Manusia saat strategi tersebut dijalankan," kata dia, di Bandarlampung, Selasa.
         
Suswono menjadi "keynote speaker" dalam acara Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Bidang Ilmu Pertanian Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat.
         
cara tersebut bertema "Penguatan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan untuk Mencapai Kemandirian Pangan dan Mengembangkan Energi Berbasis Pertanian".
         
Dalam pemaparannya, Suswono menyatakan, integrasi dilakukan untuk menjawab kebutuhan SDM terhadap program pembangunan jangka panjang bidang pertanian untuk 30 tahun mendatang.
         
Integrasi tersebut adalah dengan memasukkan hal-hal yang berkaitan langsung dengan program pembangunan pertanian jangka panjang dalam mata kuliah bertajuk "Ilmu Pengantar Pertanian", di fakultas pertanian di seluruh perguruan tinggi Indonesia.
         
Beberapa subyek perkuliahan diantaranya adalah pembangunan bio teknologi berkelanjutan berbasis sumber daya alam hayati.
         
Menteri pertanian juga menyatakan, masalah utama pertanian yang akan dihadapi dunia ke depan adalah semakin minimnya SDM handal di bidang pertanian dan semakin berkurangnya lahan pertanian.
         
Meski demikian, dia menyatakan, saat ini Indonesia berada dalam posisi aman dan tidak terlalu mengalami dampak dari kedua masalah tersebut.
         
"Dengan catatan, selama tidak ada yang rakus," kata dia.
         
Pengesahan Strategi Induk Pembangunan Jangka Panjang (SIPJP) bidang pertanian menunjukkan, pembangun indonesia selama periode mendatang akan berbasis pada pertanian.
         
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dalam kesempatan itu mengatakan bahwa dalam pembangunan bidang pertanian, Provinsi Lampung memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan nasional.
         
Provinsi ini merupakan  nomor satu produsen ubikayu, gula atau tebu di Indonesia. Nomor dua di dunia sebagai produsen nanas dan terbesar di Asia.
         
Kemudian, produsen nomor tiga jagung di Indonesia, eksportir kopi nomor empat di dunia, dan nomor tujuh sebagai produsen beras di Tanah Air.
          
Acara tersebut dihadiri oleh akademis dari 35 perguruan tinggi negeri di seluruh wilayah Indonesia bagian barat atau sekitar 60 persen dari ahli pertanian se-Tanah Air.