Harga Lada Putih di Bandarlampung Tembus Rp200.000/kg

id lada, harga lada, jemur lada

Harga Lada Putih di Bandarlampung Tembus Rp200.000/kg

Suratman, pekebun lada Pancanegeri, Blambanganumpu, Waykanan, Lampung, menunjukkan buah lada muda di kebunnya, (Foto ANTARA LAMPUNG. Dok /Gatot Arifianto)

Harga lada putih terus naik, mulai dari Rp160.000/kg sehari sebelum lebaran (Idul Futri 1435 H/2014 M), sekarang Rp200.000/kg."
Bandarlampung, (Antara Lampung) - Harga komoditas lada putih eceran di pasaran Kota Bandarlampung Provinsi Lampung menembus angka tertinggi yakni Rp200.000/kg.

"Harga lada putih terus naik, mulai dari Rp160.000/kg sehari sebelum lebaran (Idul Futri 1435 H/2014 M), sekarang Rp200.000/kg," kata pedagang kebutuhan pokok di Pasar Tamin Kota Bandarlampung, Subiyah (55) di Bandarlampung, Jumat.

Pedagang asal Madiun Jawa Timur itu menjelaskan, tingginya harga lada putih itu karena faktor persediaan di tingkat produsen dan distributor yang berkurang, sementara tingkat permintaan sebenarnya relatif normal.

"Kalau permintaan sebenarnya normal, hanya barangnya ini yang langka," ujarnya.

Menurut dia bahwa selama ini pedagang sering mendapatkan komoditas lada dari gudang distributor di daerah Blora dan Gedung Air Tanjungkarang Pusat, Kota Bandarlampung.

"Kami biasanya dapat lada dari gudang, tapi dua gudang yang ada di Blora dan Gedung Air barangnya pada kosong, Gak ada yang menjual," katanya.

Sebelumnya, harga lada putih eceran di pasaran Kota Bandarlampung itu merambat naik, mulai dari Rp50.000, Rp75.000, Rp100.000, lalu naik lagi ke Rp120.000/kg.

Namun begitu mendekati lebaran tahun 2014 kembali melejit ke Rp150.000, lalu dua hingga sehari menjelang lebaran masih melonjak ke sekitar Rp160.000/kg, dan pada dua pekan pascalebaran justru melejit lagi ke Rp200.000/kg.

Tingginya harga lada putih bulat itu juga diikuti oleh naiknya harga lada putih bubuk, yang sebelumnya Rp200.000/kg kini sekitar Rp220.000/Kg.

"Harga lada putih bubuk lebih tinggi, kalau lada putih bulat Rp20.000/ons, maka lada putih bubuk Rp22.000/ons," kata Subiyah.

Tingginya harga lada putih itu jauh berbeda dengan bawang merah Brebes yang justru berangsur turun setelah lebaran menjadi sekitar Rp16.000/kg, bawang putih biasa Rp14.000/kg, dan bawang putih Kating Rp16.000/kg.

Terus naiknya harga lada hitam dan putih itu membuat para petani lada di Lampung bersyukur, karena biasanya tidak berlangsung setiap tahun, dan mereka juga mengharapkan bisa lebih bertahan lama dan hasil buah kebunnya juga bisa meningkat.

Sementara pihak Dinas Perkebunan Provinsi Lampung sendiri terus membina para petani lada itu agar bisa dipertahankan dan ditingkatkan baik luas areal, harga, maupun kesejahteraan para petaninya.

Karena itu para petani diharapkan tetap terus merawat kebunnya secara baik, dengan memanfaatkan momentum harga yang sedang membaik itu.

Selama ini, sentra kebun lada dan kopi di Provinsi Lampung adalah di Kabupaten Tanggamus, Pesawaran, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Waykanan, dan Kabupaten Lampung Barat.

Sesuai data terakhir di akhir tahun 2012, total areal tanaman lada (pepper) di Provinsi Lampung adalah seluas 63.640 hektare (Ha).

Jumlah itu meliputi Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seluas 8.197 Ha, lalu Tanaman Menghasilkan (TM) 47.938 Ha, dan Tanaman Rusak (TR) seluas 7.505 Ha.