Solo (ANTARA LAMPUNG) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan tidak berkeinginan menjadi menteri, meski namanya kini disebut-sebut sebagai unggulan pengisi kabinet mendatang.
"Saya ingin berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas-tugas di KPK sampai akhir masa jabatan tahun 2015, karena masih banyak yang harus dikerjakan untuk bangsa ini," katanya di Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, Kamis (15/8).
Masih banyak orang Indonesia yang pantas menjadi menteri dalam kabinet baru, katanya pada sela-sela Seminar Nasional Sinergisitas KPK, Birokrasi dan Perguruan Tinggi untuk Mewujudkan Pemerintahan Bebas dari Korupsi di kampus tersebut.
"Jangan saya yang diminta jadi menteri, karena yang lain juga masih banyak," kata Abraham, didampingi Rektor UNS Ravik Karsidi.
Abraham berujar, kalau dirinya menjadi menteri, siapa nanti yang menangkap presiden, menteri atau pejabat lain yang menyeleweng?
"Ya, untuk sekali lagi, silakan (yang jadi menteri) orang lain (saja)," katanya.
Berita Terkait
Abraham Samad : Ada ancaman lemahkan KPK dari dalam
Rabu, 7 Agustus 2019 15:15 Wib
Abraham Samad juga khawatirkan komposisi Pansel KPK
Selasa, 21 Mei 2019 5:52 Wib
KPK dan Polri
Sabtu, 24 Januari 2015 6:12 Wib
LBH Bandarlampung Apresiasi Deponering Kasus Samad-BW
Sabtu, 5 Maret 2016 9:57 Wib
Kasus Abraham dan Bambang dideponering
Kamis, 3 Maret 2016 19:07 Wib
Bagaimana Nasib Abraham Samad?
Sabtu, 27 Februari 2016 0:31 Wib
Abraham Samad: Kasus Saya Tak Layak Disidangkan
Selasa, 6 Oktober 2015 21:02 Wib
Samad dan BW Korban Kriminalisasi?
Kamis, 17 September 2015 23:12 Wib