Nilai Tukar Petani Lampung Juli 2014 Naik

id petani, nilai tukar, lampung, naik, bps, juli, 2014, padi, beras, jagung, sawah, ladang, padi, gabah, beras, makan, makanan, petani petanian air, iosi

Nilai Tukar Petani Lampung Juli 2014 Naik

Samijan (55), petani Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung menjemur padi gabah hasil panen musim rendeng 2014 di halaman depan rumahnya. (ANTARA FOTO Dok/M.Tohamaksun).

Kenaikan harga barang dan jasa konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan yang lebih tinggi, maka NTP Provinsi Lampung pada Juli 2014 naik sebesar 0,81 persen."
Bandarlampung,  (ANTARA LAMPUNG) - Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung menyebutkan, Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan Provinsi Lampung pada Juli 2014 tercatat sebesar 104,84 atau naik 0,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
        
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Selasa, mengatakan kenaikan NTP karena harga komoditas beranjak naik dengan meningkatnya permintaan saat memasuki bulan Ramadhan.
    
 Harga-harga yang mengalami kenaikan di tingkat petani antara lain jagung, kacang kedelai, dan kacang tanah ada sub sektor tanaman pangan. Harga berbagai komoditas sayuran pada sub sektor hortikultura, sapi dan kambing pada sub sektor peternakan.
        
Kemudian, kenaikan harga ikan mujair dan lele pada sub sektor perikanan budidaya, kenaikan ikan tuna dan rajungan pada sub sektor perikanan tangkap.
       
"Kenaikan harga barang dan jasa konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan yang lebih tinggi, maka NTP Provinsi Lampung pada Juli 2014 naik sebesar 0,81 persen," katanya.

        
Menurutnya,  pada Juli , kenaikan harga biaya produksi dan barang modal terjadi pada hampir semua sub sektor lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan harga barang dan jasa konsumsi rumah tangga.
        
"Hal itu menyebabkan Nilai Tukar Usaha Pertanian lebih tinggi dari NTP," jelasnya.
        
Ia menjelaskan,  dari 33 provinsi di Indonesia, sebanyak 19 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 14 provinsi mengalami penurunan NTP, dengan kenaikan tertinggi di Bangka Belitung sebesar 1,61 persen.
     
Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Sumatera Utara dengan nilai penurunan sebesar 1,26 persen.
        
Pada Juli 2014, di daerah pedesaan di Provinsi lampung terjadi inflasi sebesar 1,01 persen. Inflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh naiknya indeks semua konsumsi rumah tangga (bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan olahraga, transportasi, dan komunikasi).
        
NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.
     
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan dan daya beli petani di pedesaan.
       
 Untuk masing-masing sub sektor, BPS Lampung mencatat NTP sebesar 100,44 untuk padi dan palawija, 104,54 untuk hortikultura, 103,73 untuk tanaman perkebunan rakyat, 113,13 untuk sub sektor peternakan, dan 102,49 untuk sub sektor perikanan.