HAMAS Bantah Culik Tentara Israel

id tentara israel, tentara palestina,

Setakat ini, kami tidak tahu mengenai hilangnya tentara Israel," kata Brigade Al Qassam di dalam satu pernyataan pers. "Kami tidak mengetahui keberadaan atau kondisi hilangnya prajurit itu."
Kota Gaza,  (Antara/Xinhua-OANA) - Sayap bersenjata HAMAS, Brigade Al Qassam, Sabtu pagi, membantah brigade itu telah menculik seorang prajurit Israel di Jalur Gaza.

"Setakat ini, kami tidak tahu mengenai hilangnya tentara Israel," kata Brigade Al Qassam di dalam satu pernyataan pers. "Kami tidak mengetahui keberadaan atau kondisi hilangnya prajurit itu."

Sayap bersenjata HAMAS tersebut menambahkan satu kelompok petempurnya bentrok pada pukul 07.30, Jumat, dengan tentara Israel yang bergerak maju ke arah timur Kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza.

Namun, tambahnya, mereka telah kehilangan kontak dengan kelompok tersebut, yang tampaknya telah tewas oleh tembakan Israel.

"Perkiraan kami ialah tentara itu mungkin telah diculik dan dibunuh bersama dengan petempur kami," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.

Pada Jumat (1/8), Pemerintah Israel menuduh HAMAS "melanggar gencatan senjata 72-jam", yang diperantarai PBB/AS, setelah "menyerang pasukan Israel yang ditempatkan di dekat Jalur Gaza.

Israel menyatakan telah kehilangan kontak dengan seorang prajuritnya setelah "anggota HAMAS melancarkan serangan komando pada Jumat pagi terhadap lokasi militer Israel di dekat Rafah".

Situasi keamanan di Jalur Gaza telah memburuk secara dramatis beberapa jam setelah gencatan senjata kemanusiaan diberlakukan pada pukul 08.00, Jumat, saat tembakan artileri Israel menewaskan labih dari 85 orang Palestina di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.

Lebih dari 1.633 orang Palestina telah meninggal dan sebanyak 8.800 lagi cedera sejak Israel melangarkan agresi militer ke Jalur Gaza pada Selasa (8 Juli).

Israel kehilangan 61 tentara dan tiga warga sipil, termasuk seorang warga negara Thailand. Operasinya, kata Israel, bertujuan "mengakhiri tembakan roket Palestina ke dalam wilayah Israel, menghancurkan terowongan yang digunakan untuk menyusup ke dalam wilayahnya".

Pertempuran antara Israel dan faksi Palestina di Jalur Gaza telah berkecamuk tanpa kendali, meskipun ada upaya regional dan internasional untuk mengupayakan dihentikannya kemelut tersebut. Sejauh ini berbagai upaya untuk mencapai gencatan senjata telah gagal.