Sumatera dipadati Pemudik Asal Jawa

id mudik, penyeberangan, bakauheni, kapal, terminal, arus pemudik, lampung selatan, sumatera, padat, jawa

Bakauheni, Lampung Selatan, (ANTARA LAMPUNG) - Arus pemudik dari Pulau Jawa makin deras memadati Pelabuhan Bakauheni Lampung pada Kamis malam, empat hari sebelum Lebaran.
       
Sedangkan pemudik dari Sumatera ke Jawa juga meningkat jumlahnya dibandingkan hari-hari biasa.
       
Puncak arus mudik di Pelabuhan Bakauheni diperkirakan baru terjadi pada Jumat (25/7) atau tiga hari menjelang (H-3) Lebaran, sehingga memunculkan kekhawatiran terjadi penumpukan penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni dan Merak Banten.      

Guna mengantisipasi lonjakan penumpang arus mudik tersebut, PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry menyebutkan, pihaknya telah mengoperasikan 29 kapal feri pada rute penyeberangan Merak-Bakauheni.
       
Bus reguler dan bus bantuan juga dipersiapkan untuk mengangkut penumpang dari Terminal Pelabuhan Bakauheni menuju Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung.
       
Sejak pengumuman hasil Pemilu Presiden 2014 pada 22 Juli lalu berlangsung aman dan tertib, arus mudik ke Sumatera atau ke Jawa mulai ramai melewati Jalan Lintas Sumatera ruas Bandarlampung- Bakauheni.
       
Pemudik pengguna sepeda motor selalu memilih perjalanan pada subuh hingga pagi hari atau pada sore hari, agar tidak kepanasan akibat terik matahari selama perjalanan dan tidak terjebak kemacetan.
       
Paiman (32), warga Kecamatan Telukbetung Selatan Bandarlampung mengatakan, usai sahur bersiap berangkat menuju Pelabuhan Bakauheni. Alasannya berangkat pagi itu, agar tidak kepanasan dibandingkan berangkat siang hari.
       
"Berangkat pagi lebih sejuk dan jika menyeberang pun sampainya pada sore hari," kata dia yang hendak ke Bogor Jawa Barat.
       
Pria yang membawa istri dan satu anak ini mengatakan bahwa bepergian mengunakan sepeda motor lebih irit biaya, mengingat jika menggunakan bus bisa banyak mengeluarkan biaya dalam perjalanan.
       
Selain itu, saat di kampung halaman bisa leluasa pergi ke tempat sanak saudara, sehingga jika tidak membawa kendaraan sendiri terasa sangat sulit.
       
Alasan serupa juga disampaikan sejumlah pemudik bersepeda motor asal Jawa.
       
Mereka tetap mudik menggunakan motor meskipun menyadari bahaya kecelakaan di perjalanan dan pemerintah telah mengimbau tidak menggunakannya.
       
"Mudik pakai motor lebih murah bianya dan lebih cepat tiba di tempat tujuan," kata Andi, pemudik tujuan Lampung Timur.
       
Keamanan angkutan lebaran, baik saat arus mudik dan arus balik, juga mendapatkan perhatian khusus dari aparat kepolisian, meski tenaga mereka sebelumnya terfokus untuk pengamanan pilpres.   
  
Berkaitan itu, Polda Lampung menyiapkan 50 pos pengamanan (pospam) dan 15 pos pelayanan selama angkutan Lebaran 2014.
       
"Selama pengamanan arus mudik, Polda Lampung mendirikan posko pengamanan dan pelayanan di sejumlah lokasi," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulityaningsih.
       
Dia menyatakan pospam dan pos pelayanan ini jumlahnya disesuaikan dengan kondisi kerawanan di wilayah dimaksud, seperti Lampung Timur dan Lampung Utara yang menjadi sorotan Kapolri.
       
Khusus di Lampung Timur, pospam lebih banyak, ditambah dengan penembak jitu, bahkan satu jam sekali polisi melakukan patroli untuk menjaga keamanan.
       
"Lampung Timur memang dinilai menjadi daerah yang rawan, namun di Provinsi Lampung tingkat kerawanannya saat ini merata," kata dia.
       
Pospam ini selain menjaga keamanan dan ketertiban, juga menerima pengaduan dari masyarakat jika terjadi sesuatu yang mencurigakan.
       
"Kami pun siap mengawal para pemudik yang berkendaraan pada malam hari khususnya pemudik yang menggunakan sepeda motor," ujarnya pula.
       
Pihaknya mengimbau pemudik jangan takut untuk berkendaraan pada malam hari, sebab kapan pun pulang kampung polisi siap mengawal dan membantu.
       
Demi menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik, pihaknya juga telah menyiapkan CCTV (closed-circuit television) di 59 titik, untuk memantau sejumlah titik rawan kemacetan lalu-lintas dan titik rawan kejahatan yang terkoordinasi dengan pusat pelayanan.
             
Antisipasi Penumpukan

Saat meninjau pelayanan arus mudik di Pelabuhan Bakauheni Lampung pada Kamis pagi, Kapolri Jenderal Sutarman meminta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) beserta pihak terkait lainnya dapat mengantisipasi penumpukan arus mudik penumpang di Pelabuhan Merak Banten menuju Pelabuhan Bakauheni.
       
"Saat ini, arus mudik penumpang sejak tujuh hari hingga empat hari menjelang Lebaran masih normal atau jauh berbeda bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun demikian harus diantisipasi menjelang H-3, H-2 dan H-1 Lebaran ini," kata Kapolri lagi.
       
Ia mengatakan, berdasarkan perbandingan tahun lalu, jumlah penumpang tahun ini sejak H-7 hingga H-4 terlihat jauh menurun.
       
Pada H-7 Lebaran tahun 2013, jumlah penumpang pejalan kaki mencapai 7.000, tapi saat ini baru mencapai 5.000 orang.
       
Pada H-6 Lebaran 2013, jumlah penumpang sebanyak 12.000 orang, saat ini baru mencapai 7.000 orang.
       
Artinya, diprediksi akan terjadi penumpukan pada H-3, H-2, dan H-1 lebaran karena itu perlu diantisipasi penumpukan penumpang mulai naik ke kapal hingga menuju dermaga.
       
"Hari ini (24/7), ribuan pekerja dari Lampung di sejumlah perusahaan, terutama di Tangerang Banten mendapatkan Tunjangan Hari Raya atau THR. Kemungkinan mereka akan pulang ke kampung halamannya pada H-3 hingga H-1," katanya pula.
       
Karena itu, lanjutnya, perlu diantisipasi membludak arus penumpang mudik dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.
       
Antisipasinya, menurut Kapolri, terutama kesiapan kapal dan infrastruktur lainnya seperti pemanfaatan dermaga.       
   "Saat ini kapal feri yang dioperasionalkan sebanyak 27 buah, dengan enam dermaga tersedia di Pelabuhan Bakauheni," katanya.
       
Kapolri mengingatkan, hal yang juga perlu menjadi perhatian yakni saat penumpang menaiki kapal hingga turun dapat terlayani dengan baik.
       
Sehubungan itu, PT ASDP Indonesia Ferry menyebutkan mereka telah mengoperasikan 28 kapal feri, termasuk yang berukuran besar, untuk mengantisipasi lonjakan arus pemudik pada Lebaran 2014 ini.
       
Mudik yang merupakan tradisi khas Indonesia menjelang Lebaran, benar-benar menyibukkan semua pihak, dan diharapkan pelayanan bagi para pemudik ini akan terus ditingkatkan.
       
Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto menegaskan pihaknya siap mengantisipasi penumpang pada arus mudik maupun balik Lebaran tahun ini, sehingga semuanya diharapkan berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi para pemudik