Malaysia-Separatis Ukraina Sepakati Pengambilan Korban MH17

id Malaysia-Separatis Ukraina Sepakati Pengambilan Korban MH17

Kuala Lumpur (ANTARA LAMPUNG/Reuters) - Malaysia telah mencapai kesepakatan dengan Aleksander Borodai, pemimpin kelompok separatis di Ukraina timur, soal pengambilan jenazah para korban MH17, kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Selasa (22/7).

Mereka juga bersepakat soal penyerahan dua kotak hitam dari pesawat Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines, yang jatuh di Ukraina pada 17 Juli dengan mengangkut 298 orang di dalamnya, kata Razak dalam jumpa pers.

Para penyelidik independen internasional juga telah diberi jaminan keamanan untuk memasuki lokasi kecelakaan guna memulai invesitasi secara penuh, ujarnya.

"Dalam beberapa hari terakhir ini, kami bekerja di balik layar untuk menjalin kontak dengan mereka yang memiliki kewenangan atas lokasi jatuhnya MH17. Kontak sudah dibuat," katanya saat menyampaikan pidato yang disiarkan televisi.

"Di bawah kondisi yang sulit serta berubah-ubah, kami telah melakukan pembahasan masalah yang meliputi kita semua: menyelamatkan bukti utama dari pesawat itu, meluncurkan investigasi independen, dan yang paling penting adalah membawa kembali jenazah para korban."

Menurut perjanjian, jenazah-jenazah 282 orang akan dipindahkan dengan kereta api dari Torez ke Kharkiv. Di sana, mereka akan diserahkan kepada perwakilan dari Belanda.

Razak tidak mengatakan bagaimana nasib jenazah korban-korban lainnya.

Jenazah-jenazah itu kemudian akan diterbangkan ke Amsterdam dengan diangkut oleh pesawat militer Hercules C130 miliki Belanda, bersama-sama dengan enam anggota tim Malaysia yang akan berada di kereta tersebut.

Setelah tugas forensik selesai, jenazah para korban warga negara Malaysia kemudian akan diterbangkan ke Malaysia. 

Razak menambahkan bahwa pada Senin pukul 21.00 waktu Ukraina, kedua kotak hitam dari pesawat naas itu akan diserahkan kepada tim Malaysia di Donetsk.

Para penyelidik internasional akhirnya akan diberi jaminan keselamatan untuk memasuki lokasi jatuhnya pesawat dan diizinkan untuk memulai investigasi, ujarnya.

"Saya ingin menekankan bahwa kendati kesepakatan sudah dicapai, masih ada sejumlah langkah yang diperlukan sebelum hal itu bisa dilaksanakan hingga selesai," kata Razak.

"Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, pekerjaan yang didasarkan pada komunikasi terus-menerus dengan niat baik. Bapak Borodai dan anggota-anggotanya sejauh ini mau bekerja sama."

"Tak lama setelah tugas ini selesai, penyelidikan baru bisa "benar-benar dimulai", tambahnya, sehingga "keadilan dapat ditegakkan".