Perajin Tempe Waykanan Kurangi Produksi

id Perajin Tempe Waykanan Kurangi Produksi

Waykanan, Lampung (ANTARA LAMPUNG) - Para perajin tempe di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung, mengurangi produksi seiring penurunan permintaan pada Ramadan 1435 Hijriah, namun harga komoditas tersebut tetap stabil.

"Jika untuk di pasarkan hari Minggu saya membuat 50 kilogram, turun 25 kilogram dari biasanya. Begitupula jika untuk dipasarkan Rabu dan Jumat, produksi yang biasanya 50 kilogram turun menjadi 30 kilogram," kata Tohari, perajin tempe dari Kelurahan dan Kecamatan Blambanganumpu, Jumat (18/7).

Penurunan produksi menurut Tohari dipicu konsumen banyak yang libur pada Ramadan, seperti warung makan banyak yang tutup.

"Ini saja susah terjual, biasanya dalam dua jam sudah habis dan saya bisa santai," ujarnya pula.

Harga tempe produksinya yang dipasarkan di Pasar Pemda Bambanganumpu stabil, ukuran 5 x 15 cm Rp5.000 per tiga potong, lalu untuk ukuran Rp5 x 20 cm sebesar Rp5.000 dua potong, dan ukuran 7 x 20 cm dengan harga Rp15.000.

"Bahan baku pembuatan tempe masih kedelai impor, dibeli dari Tanjungkarang Bandarlampung, harganya Rp9.300 per kilogram," ujar dia.

Bahan baku kedelai itu diubah menjadi tempe memerlukan proses dengan waktu tiga hari, meliputi perendaman, pencucian, peragian dan pengemasan hingga pemasaran.

Tohari yang sebelumnya bekerja sebagai petugas keamanan di Bandarlampung itu, mengatakan usaha pembuatan tempe cukup menguntungkan karena dapat bekerja secara mandiri dan tidak terikat.