Pedagang: Sidak Nggak Sidak Harga Tetap Naik

id harga, pasar, telur, sembako, ramadhan

Pedagang: Sidak Nggak Sidak Harga Tetap Naik

ilustrasi Pasar Tradisional (dokumen ANTARA)

Biaya pengiriman bertambah, sehingga memicu kenaikan
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Meskipun pemerintah sudah melakukan sidak untuk menekan harga sembako khususnya telur untuk tidak menaikan harga, pedagang tetap maikan harga.

Kenaikan harga ini menurut pedagang, dijelaskannya disebabkan karena biaya pengiriman yang mulai naik ditambah permintaan yang semakin banyak.

Sejumlah pedagang mengungkapkan bahwa kenaikan harga telur ini dipicu oleh biaya pengiriman bertambah, selain menjelang bulan suci Ramadhan.

"Biaya pengiriman bertambah, sehingga memicu kenaikan harga dari Rp13.000/kg saat ini sudah mencapai Rp19.000/kg," kata Rusmini pedagang Pasar Tugu.

Ia mengungkapkan modal satu kotak telur bisa mencapai Rp300 ribu, itu pun sudah ditambah denga biaya pengiriman. Keuntungan penjualan telur hanya 15 persen sampai 20 persen itu pun jika dalam tiga hari sampai lima hari habis tersejual.

Harga yang tinggi bukan hanya terjadi pada telur, minyang goreng kemasan dan curah pun sudah naik.

"Harga minyag goreng curah saat ini Rp11.500/kg sebelumnya hanya Rp9.000/kg," kata dia.

Sedangkan untuk, harga cabai merah dan hijau saat ini sudah mencapai Rp14.000/kg dari harga normalnya Rp10.000/kg. Sedangkan harga tomat mencapai Rp10.000/kg dari normalnya hanya Rp6.000/kg, bawang bombai dari harga normalnya Rp14.000/kg saat ini mencapai Rp16 ribu, lalu harga gula awalnya Rp10.000/kg saat ini Rp13.000/kg.