Kota Bandarlampung Inflasi 0,04 Persen

id Kota Bandarlampung Inflasi 0,04 Persen, Sayuran, Makanan, BPS, Badan Pusat Statistik, makanan, rokok, minuman, pakan, sandang, kain, pakaian, air, lis

Kota Bandarlampung Inflasi 0,04 Persen

Pemilik sepeda motor antre membeli bensin di SPBU. (ANTARA FOTO/M.Tohamaksun).

Ada tiga kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi di Kota Bandarlampung."
Bandarlampung (Antara Lampung) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyampaikan Kota Bandarlampung pada Mei 2014 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen, setelah dua bulan berturut-turut sebelumnya mengalami deflasi.

"Ada tiga kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi di Kota Bandarlampung," kata Kepala BPS Provinsi Lampung Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Senin.

Ia menyebutkan, ketiga kelompok itu yakni makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil sebesar 0,04 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; dan kelompok kesehatan memberikan andil sebesar 0,01 persen.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil menahan laju inflasi, lanjutnya, adalah kelompok bahan makanan 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen.

Kemudian kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

"Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Mei ini tidak memberikan andil pada inflasi," katanya pula.

Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, di antaranya telur ayam ras, daging ayam ras, cumi-cumi segar, tomat rampai, air kemasan, minyak goreng, ikan tongkol segar, jengkol, penyedap masakan, dan kangkung.

Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK), inflasi Kota Bandarlampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok kesehatan yang naik sebesar 0,67 dari 0,34 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,25 persen; dan kelompok sandang yang naik 0,16 persen.

Sedangkan tiga kelompok lainnya menghambat laju inflasi, karena mengalami kenaikan indeks yaiut kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun 0,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar turun sebesar 0,05 persen; dan kelompok bahan makanan yang turun sebesar 0,01 persen.

Sementara kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.

Inflasi Kota Bandarlampung, ujarnya lagi, berada pada peringkat ke-62 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Sebanyak 82 kota, 67 kota di antaranya mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi.

Inflasi terbesar terjadi di Pematang Siantar sebesar 1,61 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kupang dan Tegal sebesar 0,01 persen.

Deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Palembang sebesar 0,03 persen.

Kota Bandarlampung pada bulan Mei 2014 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) sebesar 0,60 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 5,55 persen.