Dinkes Harus Sosialisasikan Bahaya Virus MERS

id mers-cov, rumah sakit, menular, arab, timur tengah, unta, haji, umroh, Arab Saudi, Makkah, Kakbah, ibadah, RS, Dokter, Rumah Sakit

Jangan sampai ada kejadian dahulu baru sibuk melakukan penanganan, lebih baik kita antisipasi lebih awal agar tidak muncul korban jiwa,"
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Marwan Cik Asan mengatakan pihak dinas kesehatan harus meningkatkan sosialisasi mengenai bahayanya Middle East Respitatory Syndrome Coronavirus (MERS-COV) di provinsi itu.

"Jangan sampai ada kejadian dahulu baru sibuk melakukan penanganan, lebih baik kita antisipasi lebih awal agar tidak muncul korban jiwa," kata dia di Bandarlampung, Rabu.

Menurutnya, penyakit atau virus yang termasuk dalam jenis baru itu harus disosialisasikan agar masyarakat tidak mudah tertular.

"Saya harap pemerintah, dalam hal ini dinas kesehatan baik provinsi maupun kabupaten dan kota harus ekstra untuk memberikan pemahaman guna mengantisipasi hal tersebut," kata dia.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk lebih waspada agar tidak dengan mudah tertular penyakit itu.

"Memang hingga saat ini belum banyak menyebar di Indonesia, namun di beberapa wilayah seperti Bali dan Medan sudah ada indikasi penyebaran penyakit itu," kata Marwan.

Politisi Partai Demokrat itu melanjutkan, perlu adanya kerja keras dari seluruh pihak agar virus MERS-COV tidak menyebar hingga ke Lampung sehingga menimbulkan korban jiwa terhadap masyarakat.

Sebelumnya diberitakan, Dokter Spesialis Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof dr Luhur Soeroso SpP (K) mengatakan, warga Medan Suamtera Utara yang meninggal dunia berinisial KS (54) diduga penderita Middle East Respitatory Syndrome Coronavirus (MERS-COV).

"Pasien diduga terkena virus MERS-COV itu, meninggal dunia di RSUP H Adam Malik Medan, Minggu (4/5) pukul 13.30 WIB, dan sebelumnya

korban dirujuk ke rumah sakit tersebut pukul 12.00 WIB," katanya kepada pers di Medan, Selasa.

Soeroso mengatakan, pasien KS (54) sempat dirawat intensif selama tiga jam lebih di ruangan infeksi RSUP H Adam Malik, dulunya digunakan untuk perawatan penderita suspect flu burung.

"Korban KS (54) diduga terkena virus MERS-COV, karena ciri-ciri dari penyakit yang sangat berbahaya itu dimiliki pasien tersebut,

yakni merasakan sesak nafas dengan suhu tubuh 38 derajat celcius cukup tinggi dan tekanan darah mencapai 120/80," ucap dokter ahli penyakit paru dan pernapasan.

Korban KS, tiba di tanah air, Sabtu (3/5) setelah pulang melaksanakan umroh dari Arab Saudi, dan virus MERS-COV tersebut memang berasal dari negara itu, dan warganya juga banyak yang terkena.