Apes Buat Petani, Harga Karet Rendah

id Harga Karet Rendah

Apes Buat Petani, Harga Karet Rendah

Getah karet yang tengah disadap di perkebunan karet di Kabupaten Lampung Selatan. Harga karet minggu ini naik di Lampung, namun anjlok di Banten. (FOTO ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Waykanan (Antara Lampung) - Harga getah karet di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung yang dicanangkan sebagai "Bumi Petani" mengalami penurunan sehingga membuat sejumlah petani mengeluhkan nilai jual komoditas perkebunan ini yang makin rendah.
        
"Harga getah karet kering satu minggu mencapai Rp3.000 per kilogram, turun drastis dari Rp8.000/kg, lalu getah karet kering dua minggu dihargai Rp7.000/kg atau turun Rp2.000 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp9.000/kg," ujar Rosady, petani dari kelurahan dan Kecamatan Blambanganumpu, di Waykanan, Jumat.
        
Begitu pula, harga karet kering satu bulan juga turun dari Rp12.000/kg menjadi Rp8.000/kg.
        
"Kami kurang tahu pasti sebabnya. Kami berharap harga getah karet ini kembali normal," kata Rosady lagi.
        
Irianto, petani karet lainnya, mengaku pusing dengan harga komoditas dengan nama latin "Havea brasiliensis" ini yang terus mengalami penurunan.
        
Rendahnya nilai jual getah karet, kata Irianto, membuat pemasukan berkurang banyak sehingga menggangu ekonomi keluarga para petani setempat.
        
"Dengan kondisi harga getah karet sebelumnya yang belum turun seperti harga sekarang, masih belum menguntungkan bagi petani," kata Suwandi, petani karet dari Kampung Srirejeki Kecamatan Blambanganumpu.
        
Menurut dia, harga getah karet Rp8.000/kg itu pas-pasan. Oleh karena itu, petani berharap harganya naik sehingga bisa membeli pupuk dan mengganti ongkos tenaga kerja.
        
Memasuki awal Januari 2014, ujar Suwandi lagi, harga getah karet kering satu minggu masih cukup bagus, yaitu Rp9.000/kg.
        
"Bila bisa kembali seperti harga di awal tahun itu, kami akan cukup senang," katanya.

Redaktur : Hisar Sitanggang