Indonesia Eximbank Siap Bantu Eksportir Kopi

id Indonesia Eximbank Siap Bantu Eksportir Kopi

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Eksportir kopi di Lampung kesulitan modal, adakah jalan keluarnya?

Indonesia Eximbank menyatakan siap membantu eksportir kopi Lampung untuk penyediaan fasilitas pembiayaan agar dapat bersaing di pasar global.

"Kami siap membantu pembiayaan atau pinjaman bagi eksportir khususnya kopi, kakao, dan rumput laut, sehingga komoditas yang dipasarkan tersebut dapat bersaing di pasar global," kata Senior Vice President Divisi Jasa Konsultasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia-Indonesia Eximbank, Tri Utami R Nugroho, di Bandarlampung, Kamis (24/4).

Ia menyebutkan, produk-produk Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berupa pembiayaan, pinjaman, asuransi, dan konsultasi.

Lampung, menurut dia, komoditas ekspor kopi cukup tinggi, sehingga diperlukan modal bagi eksportir untuk biaya kebutuhan baik sebagai modal investasi maupun modal kerja ekspor.

"Ini bentuk kepedulian LPEI untuk mendorong peningkatan ekspor dengan memberikan pembiayaan bagi eksportir.

Namun pengekspor harus pula memenuhi ketentuan atau syarat yang harus dipenuhi, katanya lagi.

Tri menyebutkan, saat ini aset Indonesia Eximbank posisi Maret 2014 sebesar Rp42 triliun.

Aset perbankan tersebut masih belum besar dibandingkan dengan bank-bank konvensional yang lain.

"Kami belum besar seperti bank-bank lainnya, tapi tetap akan membantu para eksportir khususnya untuk komoditas kopi, kakao, dan rumput laut," ujar dia.

Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kementerian Perdagangan RI, Nusa Eka, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa permasalahan yang dihadapi eksportir salah satunya adalah sumber daya modal untuk membiayai kebutuhan eksportir baik sebagai modal investasi ekspor maupun modal kerja ekspor.

Menurutnya, untuk meningkatkan mutu kopi perlu peralatan pengolahan yang lebih canggih, seperti mesin sortir, mesin ayak, mesin pengering, dan sebagainya yang membutuhkan biaya yang cukup besar.

Sedangkan untuk pembelian bahan baku biji kopi dan memperluas akses pasar, juga dibutuhkan modal kerja yang memadai.

"Kami mengharapkan peran serta dari lembaga keuangan, seperti Indonesia Eximbank atau LPEI, kiranya dapat turut membantu meningkatkan produksi dan ekspor kopi di Lampung melalui penyediaan fasilitas pembiayaan dan kemampuan menyerap risiko dengan tingkat bunga kompetitif," katanya lagi.

Ia juga mengharapkan kepada eksportir kopi dapat memanfaatkan berbagai skema pembiayaan yang ditawarkan oleh Indonesia Eximbank tersebut sebagai alternatif sumber pembiayaan dari perbankan atau lembaga keuangan komersial lainnya.