Warga Lampung Desak Perbaikan Jalan Rusak Parah

id Warga Lampung Desak Perbaikan Jalan Rusak Parah, Lubang, Becek,Bubur, Pisang, Tarik, Kejbak, Lubang, Proyek, PU, Pekerjaan Umum, padang Cermin

Warga Lampung Desak Perbaikan Jalan Rusak Parah

Kondisi ruas jalan di Desa Kotabatu, Kec. Pubian, Kab. Lampung Tengah, Provinsi Lampung yang selalu rusak jika musim hujan tiba, sehingga sangat mengganggu arus lalu lintas manusi dan barang. (Foto ANTARA Dok/M.Tohamaksun).

Jalan sudah penuh lubang di sana-sini dan batu serta material yang berserakan dimana-mana. Apalagi saat hujan, jalan itu menjadi sangat sulit dilewati serta sangat membahayakan pengguna jalan."
Bandarlampung (Antara Lampung) - Sejumlah warga pengguna jalan umum di berbagai lokasi di Provinsi Lampung mendesak pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota setempat segera memperbaiki kerusakan jalan yang parah namun belum juga diperbaiki, sehingga mengganggu aktivitas mereka serta membahayakan pengguna jalan itu.

Menurut sejumlah warga di Bandarlampung, Minggu, kerusakan jalan-jalan negara, provinsi maupun kabupaten/kota itu saat ini menjadi makin parah karena hujan dan terus menerus masih dilalui kendaraan truk pengangkut barang maupun aktivitas transportasi umumnya yang tidak memiliki alternatif ruas jalan lainnya.

Salah satu warga itu, Thamrin, mengeluhkan kerusakan parah sejumlah ruas jalan di kawasan Karangsari Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan yang berbatasan dengan wilayah Kota Bandarlampung maupun Kabupaten Lampung Timur.

Dia menyebutkan, akibat kerusakan jalan yang sudah tergolong parah dan belum juga diperbaiki itu, saat ini arus transportasi kendaraan roda empat maupun roda dua menjadi terhambat.

"Jalan sudah penuh lubang di sana-sini dan batu serta material yang berserakan dimana-mana. Apalagi saat hujan, jalan itu menjadi sangat sulit dilewati serta sangat membahayakan pengguna jalan," katanya lagi.

Warga setempat mengakui, akibat kerusakan jalan itu, bus DAMRI yang melalui trayek itu tidak lagi normal berlalu-lalang dan praktis hanya pulang pergi secara terbatas, mengingat pengemudinya kesulitan melewati jalan yang penuh lubang dan rusak dimana-mana.

Para pengojek pun enggan melewati jalan yang rusak tersebut.