Ogoh-ogoh Tontonan Warga Bandarlampung

id Ogoh-ogoh Tontonan Warga Bandarlampung

Ogoh-ogoh Tontonan Warga Bandarlampung

Ogoh-ogoh diarak jelang Nyepi di Bandarlampung, Minggu (30/3). (FOTO: ANTARA LAMPUNG/Roy Baskara Pratama)

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Ogoh-Ogoh yang disiapkan tampil menjelang Hari Raya Nyepi 1936 Saka menjadi objek tontonan tersendiri bagi warga Kota Bandarlampung yang hadir di Bundaran Tugu Adipura untuk menyaksikan Tawur Sange.

"Acara ini menjadi objek wisata dan tontonan tersendiri bagi warga Kota Bandarlampung khusunya yang menyaksikan Tawur Sange atau satu hari jelang Hari Raya Nyepi," kata Wakil Wali Kota Bandarlampung Tobroni Harun, di Bandarlampung, Minggu (30/3).

Dia mengatakan bahwa acara itu memberi warna bagi Kota Bandarlampung, mengingat hal itu jarang sekali dinikmati masyarakat.

Apalagi ogoh-ogoh yang ditampilkan sangat menarik perhatian masyarakat, terlihat dari banyak warga yang berfoto dengannya.

Ia melanjutkan, tahun ini memang ogoh-ogoh diperlombakan agar lebih menarik.

Sebanyak tujuh ogoh-ogoh yang diarak dari sejumlah pura di Bandarlampung.

"Meskipun sempat hujan, tapi tidak menyurutkan antusiasme masyarakat yang hadir untuk menyaksikannya," kata dia lagi.

Tobroni mengemukakan bahwa tahun depan akan ada hadiah untuk ogoh-ogoh yang menarik, dan hal seperti ini akan terus dipertahankan.

"Meskipun wajahnya menyeramkan, tapi tidak menurunkan niat masyarakat untuk menyaksikannya," ujar dia.

Menurutnya, ogoh-ogoh ini juga sebagai lambang kerukunan antarumat beragama di Kota Bandarlampung, mengingat warga dari berbagai kalangan menyaksikan arak-arakan tersebut.

Tobroni mengingatkan, jangan sampai hal semacam ini hilang, sehingga toleransi antarumat beragama di Kota Bandarlampung harus lebih diperkuat.

"Kota yang maju dapat juga dilihat dari kerukunan antarumat beragama dan saling toleransi di dalam masyarakatnya," kata dia.

Masyarakat terlihat sangat antusias menyaksikan arak-arakan ogoh-ogoh yang diusung oleh pemuda Bali asal Bandarlampung.

"Tontonan ini untuk mengisi liburan anak-anak, ini juga sebagai pendidikan bagi mereka untuk mengetahui budaya dan agama umat lain," kata Mariah (43), salah satu warga Bandarlampung.

Ia mengatakan, keberadaan ogoh-ogoh ini juga sebagai wisata pendidikan, sehingga acara seperti ini patut dipertahankan dan ogoh-ogohnya harus diperbanyak agar lebih menarik serta meriah.