Pasokan Daging Sapi Berkurang

id Pasokan Daging Sapi Berkurang

Pasokan Daging Sapi Berkurang

Pemeriksaan kesehatan sapi di Lampung tetap dilakukan meski permintaan atas ternak itu meningkat ((ANTARA/Kristian Ali))

Bandarlampung (Antara Lampung) - Sejumlah pedagang sapi di Kota Bandarlampung menyebutkan pasokan daging dalam dua minggu terakhir makin berkurang yang mengakibatkan harga kebutuhan pokok itu meningkat menjadi Rp95.000- Rp105.000 perkilogramnya.
        
"Karena sulit mendapatkan pasokan daging dari rumah pemotongan, beberapa pedagang sapi tak berjualan untuk sementara waktu," kata Andre, salah satu pedagang sapi di Pasar Lelang Telukbetung, Bandarlampung, Senin.
        
Ia juga menyebutkan sapi hasil penggemukan dan sapi lokal tetap sulit didapatkan dari para petani, karena mereka enggan menjual ternaknya.
       
Menurut dia, ketidaklancaran pasokan daging itu yang menyebabkan harga daging cenderung naik.
      
Pada awal Januari 2014, harga daging sapi di Bandarlampung berkisar Rp90.000- Rp95.000/kg.  Saat itu harga daging sapi lokal mencapai Rp95.000/kg, sedang harga daging sapi hasil penggemukan sekitar  Rp90.000/kg.
       
Meski pasokan daging sapi makin terbatas,  para pedagang tidak lagi memilih aksi mogok untuk memprotes hal tersebut.
      
Sementara itu, sejumlah pengunjung Pasar Sukarame Bandarlampung menyebutkan sebagian pedagang sapi di pasar itu tetap berjualan, namun banyak warga yang beralih membeli ayam atau ikan tawar karena harganya lebih murah.
      
"Harga ayam potong ukuran besar belum naik, masih sekitar Rp30.000/kg, sedang harga daging sapi jauh lebih mahal. Pilih yang lebih murah, apalagi harga kebutuhan lainnya juga ikut melambung seperti cabai," kata Lusi, salah satu pengunjung Pasar Sukarame.
      
Ia menambahkan harga cabai merah dan cabai rawit melambung hingga Rp50.000/kg, padahal sebelumnya hanya Rp20.000/kg.
      
Sebagian warga Bandarlampung menyukai daging sapi lokal  karena lebih segar dan rasanya lebih manis. Namun, banyak juga yang menyukai daging sapi impor yang digemukkan di Bandarlampung, karena tekstur daging yang lebih lembut.  Pembeli daging sapi impor hasil penggemukan umumnya pengusaha restoran atau pedagang bakso, sedang yang membeli daging sapi lokal umumnya kaum rumah tangga.
       
Harga daging di Lampung sebenarnya masih lebih murah dibandingkan harganya di daerah lainnya karena Lampung termasuk sentra penggemukan sapi potong di Indonesia.
        
Sekarang ini terdapat enam lokasi industri penggemukan sapi potong (feedlotter), belum termasuk usaha penggemukan oleh koperasi dan perorangan terutama di Kabupaten Lampung Tengah.