Harga Produk Perkebunan Lampung Naik

id lada

Harga Produk Perkebunan Lampung Naik

Pekebun memanen buah lada di kebunnya yang berada di Karangagung, Blambangan Umpu, Waykanan, Lampung. (FOTO ANTARA LAMPUNG/Gatot Arifianto)

Meningkatnya harga lada hitam karena cuaca buruk yang menyebabkan sebagian petani di daerah penghasil utama lada nasional tersebut gagal panen
Bandarlampung (Antara Lampung) - Harga komoditas unggulan di Kota Bandarlampung Provinsi Lampung pada pekan kedua Juli naik meski pasokannya dari petani setempat stabil dengan kualitas menurun.
     
Berdasarkan pantauan di Pasar Tugu Bandarlampung, Senin, harga lada hitam naik dari yakni Rp55 ribu/kg pekan lalu menjadi Rp65 ribu/kg pada minggu ini.
     
"Meningkatnya harga lada hitam karena cuaca buruk yang menyebabkan sebagian petani di daerah penghasil utama lada nasional tersebut gagal panen," kata Rudi, salah satu pedagang setempat.
     
Selain itu, harga lada putih pun mengalami kenaikan dari Rp80ribu/kg menjadi Rp90ribu/kg.
     
Harga kopra pun mengalami kenaikan dari Rp4.400/kg menjadi Rp5.000/kg.
     
Para pedagang menyebutkan produksi kopra berkurang karena produksi buah kelapa turun drastis. Selain itu, banyak petani yang memilih menjual buah kelapa muda karena lebih menguntungkan daripada menjual kelapa tua.
     
Harga kakao untuk saat ini mencapai Rp16 ribu/kg, sebelumnya Rp15 ribu/kg. Kenaikan ini pun dipicu akibat sulitnya mendapatkan buah kakao bermutu baik.
     
Selain itu, untuk harga karet saat ini mengalami kenaikan menjadi Rp10 ribu- Rp12 ribu/kg, sedang harganya pada akhir Juni lalu berkisar Rp7.000-Rp9.000/kg
     
Harga biji kopi robusta juga mengalami kenaikan dari Rp17.500/kg  pada pekan lalu menjadi Rp18.000/kg pada minggu ini. Sementara harga jagung pipilan naik menjadi Rp6000/kg, sebelumnya Rp4000/kg.