Petambak Bratasena Masih Tinggal Di Pengungsian

id rusuh

Petambak Bratasena Masih Tinggal Di Pengungsian

Ratusan petambak PT Centralpertiwi Bahari (CPB) Bratasena, Tulangbawang, Lampung, masih hidup dalam pengungsian di GOR milik perusahaan. Mereka masih trauma untuk kembali ke rumahnya masing-masing. (FOTO ANTARA LAMPUNG/Eni Muslihah)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Sebagian petambak dan karyawan PT. Central Pertiwi Bahari (CPB) Bratasena sudah meninggalkan rumahnya karena khawatir terjadi bentrokan susulan.
        
Berdasarkan pantauan, rumah-rumah petambak tampak sepi karena penghuninya sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
        
"Saya mau mau pulang kampung di Sidodadi. Khusus karyawan di blok ini sudah semuanya mengungsi, kami takut karena yang kami dengar akan ada penyisiran," kata salah satu karyawan PT CPB Rohmiyati (38) saat ditemui dikediamannya, di Jalur 81 Blok 1 No 2 areal petambakan Bratasena, Tulangbawang, Lampung.
        
Tampak truk-truk pembawa barang rumah tangga keluar masuk mengeluarkan aset milik para para petambak yang menjadi korban bentrokan.
        
Sementara sebagian petambak dievakuasi di GOR Central Housing milik perusahaan.
        
Dalam pengungsian itu sebagian besar adalah para perempuan dan anak-anak dan sebagian pria dewasa yang berjaga-jaga.
        
Saat dilakukan penyisiran di sebagian blok areal pertambakan tersebut, tampak sunyi, rumah-rumah seperti di blok 1 nampak rusak dan ditinggalkan oleh penghuninya.
        
Sementara itu para ibu-ibu yang berada dalam pengungsian belum berani mendatangi rumahnya lantaran masih trauma dan was-was dengan kondisi saat ini.
        
Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan saat ini pihaknya telah memeriksa 35 saksi bentrok antarpetambak di Bratasena.
        
"Hari Senin (18/3) kami akan gelar pemeriksaan terhadap saksi-saksi tersebut," katanya