190 Gajah Mati Karena Kekurangan Air

id gajah

190 Gajah Mati Karena Kekurangan Air

Induk gajah dan anaknya di TNWK Lampung Timur (FOTO ANTARA LAMPUNG/Eni Muslihah)

Harare (ANTARA/Xinhua-OANA) - Zimbabwe telah kehilangan sedikitnya 190 gajah akibat kekurangan air di Taman Nasional Hwange, yang terbesar di negeri itu, selama musim kering tahun ini, kata Dinas Managemen Margasatwa dan Taman tersebut.
        
Tahun lalu, taman nasional itu kehilangan 80 gajah dan 25 banteng selama masa yang sama akibat temperatur tinggi dan kekurangan air, kata pihak berwenang.
        
Manager Regional Dinas Managemen Margasatwa dan Taman yang bertugas atas Wilayah Barat Felix Chimeramombe mengatakan jumlah tersebut mencerminkan peningkatan dibandingkan dengan masa yang sama tahun sebelumnya.
        
Ia mengatakan organisasinya telah menyaksikan keterlibatan pemegang saham untuk membantu menyelesaikan kekurangan air itu dan memulai penggalian untuk memperoleh air dalam upaya untuk mengurangi masalah serta meningkatkan kemampuan daya serap pada masa depan.
        
"Kami dapat menghadapi lebih dari jumlah itu tapi Hwange adalah daerah yang luas dan sulit untuk mencakup seluruh daerah dalam hal penghitungan angka kematian yang telah kami hadapi tahun ini," kata Chimeramombe sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu.
        
Ia menyatakan sebanyak 25 banteng dan lima zebra juga terjebak di lumpur dan mati di Kamp Matetsi, ketika hewan tersebut berusaha memperoleh air.
        
Satu gajah dapat minum sampai 100 liter air dalam satu kali dan dapa menghabiskan 250 liter air per hari selama musim kering.
        
Taman Nasional Hwange pada masa lalu juga pernah menghadapi arus kedatangan gajah dari Botswana, perkembangan yang juga telah menambah tekanan atas sumber daya yang terbatas dan harus memberi makan sebanyak 50.000 gajah serta spesies margasatwa lain.