Buah Sawit Di Waykanan Bertahan Rendah

id Buah Sawit Di Waykanan Bertahan Rendah, komoditas, kebun, perkebunan, Lampung, SAWIT, TBS

Buah Sawit Di Waykanan Bertahan Rendah

Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit hasil panen para petani di Provinsi Lampung, menunggu angkutan untuk dibawa ke Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS). (FOTO DOK. ANTARA/M.Tohamaksun).

Tetapi di pabrik harganya juga masih rendah, maksimal Rp700 per kilogram."
Waykanan (ANTARA) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, masih bertahan rendah Rp500 per kilogram, ujar sejumlah petani setempat, Minggu.

"Harga sawit masih bertahan rendah, setelah beberapa pekan bertahan Rp700 per kilogram, sekarang menjadi Rp500 per kilogram di tingkat petani," ujar Sunaryo, petani sawit dari Kampung Bumibaru, Kecamatan Blambanganumpu.

Dalam kondisi normal, harga buah sawit di daerah yang dicanangkan sebagai "Bumi Petani" oleh Bupati Bustami Zainudin dan Wakil Bupati Raden Nasution Husin tersebut, menurut Sunaryo mencapai Rp1.050 per kilogram.

"Tetapi di pabrik harganya juga masih rendah, maksimal Rp700 per kilogram," ujar dia lagi.

Perihal penurunan harga sawit, ia mengaku tidak tahu pasti penyebabnya, hanya saja dirinya telah mencari informasi ke beberapa relasi di Jambi dan Sumatera Selatan mengenai harga sawit yang rendah itu.

"Pada beberapa daerah harganya juga rendah. Tapi informasinya setiap lima tahun sekali harga buah sawit memang rendah tidak tahu kenapa," kata dia lagi.

Harga buah sawit yang rendah di daerah itu, membuat Sunaryo memilih menjual buah sawitnya ke perusahaan yang ada di daerah Menanga, Baturaja, Provinsi Sumatera Selatan.

"Di sana harganya bisa Rp750 per kilogram, selisih Rp50 dari perusahaan sawit yang ada di Waykanan," kata dia pula.

Sejumlah pedagang pengumpul sawit di Waykanan juga menjual komoditas pertanian yang mereka beli dari petani ke Menanga, Baturaja walaupun harus antre, bahkan menginap selama beberapa malam seiring banyak petani yang juga menjualnya ke perusahaan di Sumatera Selatan itu. (ANTARA).