Waykanan (ANTARA LAMPUNG) - Produksi kelapa sawit di Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, mengalami penurunan signifikan akibat kemarau.
"Sebelum kemarau hasil panen cukup bagus, per hektare mampu menghasilkan 1,8 ton sawit, namun sekarang hanya menghasilkan lima kuintal saja," kata Sunaryo, petani sawit dari Kampung Bumibaru, Kecamatan Blambangan Umpu di Waykanan, sekitar 220 km utara kota Bandarlampung, Senin.
Tidak adanya hujan membuat tanaman penghasil bahan baku minyak sawit/crude palm oil (CPO) itu terhambat proses pertumbuhannya.
"Akibatnya produksi tandan buah segar menjadi berkurang sangat banyak," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari sejumlah pedagang pengumpul sawit di daerah itu, harga mata dagangan tersebut mengalami kenaikan, dari Rp1.100 per kilogram menjadi Rp1.300 per kg pada pekan pertama Juli 2012.
Hal tersebut dipicu produksi sawit yang turun, namun permintaan masih banyak. "Bahkan informasi yang saya dapat, minggu depan akan naik lagi, sekitar Rp1.400 per kilogram," kata Sunaryo.
Sejumlah petani setempat biasa menjual tanda buah sawit (TBS) yang mereka hasilkan ke sejumlah perusahaan yang ada di daerah itu.
Berita Terkait
Harga kelapa sawit Riau naik Rp427,30/kg
Selasa, 26 Maret 2024 22:14 Wib
Harga sawit naik Rp153 per kilogram
Sabtu, 9 Maret 2024 20:32 Wib
Potensi lahan peremajaan sawit rakyat capai satu juta hektare
Rabu, 6 Maret 2024 5:30 Wib
Kawanan gajah Sumatera rusak kebun sawit warga Tanjabbar Jambi
Selasa, 27 Februari 2024 14:47 Wib
Gangster serang seorang pemuda hingga tewas di Duren Sawit Jaktim
Rabu, 21 Februari 2024 21:01 Wib
Distan Mukomuko Bengkulu gencarkan perlindungan lahan cegah alihfungsi ke sawit
Senin, 19 Februari 2024 11:28 Wib
Harga TBS sawit Riau turun Rp87,50/kg
Rabu, 7 Februari 2024 6:10 Wib
Jaksa tahan tersangka penggelapan pajak sawit sebesar Rp2,9 miliar
Jumat, 2 Februari 2024 13:43 Wib