Al-Fatah Wisuda 205 Hafidz Quran

id al fatah, gaza. santri, hafidz al quran,

Al-Fatah Wisuda 205 Hafidz Quran

Wisuda Hafidz Al Quran di Ponpes Al Fatah Muhajirun, Natar, Lampung Selatan (Foto Dok/Al Fatah Muhajirun).

Di Gaza biasanya dilakukan selama dua bulan pada liburan musim panas, di tengah suasana perang, dengan hasil bisa mencapai 10.000 hafidz diwisuda pada akhir progra."
Bandarlampung,  (ANTARA LAMPUNG) - Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, mewisuda 205 santri hafidz Al-Quran setelah mengikuti program akselerasi tahfidzul Quran selama dua bulan.

Humas Pondok Pesantren Madrasah Al-Fatah, Ali Farkhan Tsani di Lampung Selatan,  mengatakan mereka yang diwisuda pada Selasa (28/2) terdiri atas 97 putera dan 108 puteri.

Mereka terbagi dalam kategori hafal 2-3 juz, 4 juz, 5 juz, 6-7 juz, 7-8 juz, 9-13 juz, 14 juz, 15-18 juz, 20 juz, 25 juz, dan 30 juz.

Ia menyebutkan, program bertajuk "Dauroh Tahfidzul Quran Tajul Waqar lil Aqsha Intishar" atau program akselerasi menghafal Al-Quran untuk kemenangan Al-Aqsha diselenggarakan kerja sama dengan Ma`had Tahfidz Daar Al-Quranul Karim was Sunnah Gaza, Palestina, dimulai sejak 1 Januari hingga 27 Februari 2012.

Menurutnya, dalam program dua bulan itu para peserta dari 13 provinsi di Indonesia serta utusan Malaysia dan China menerima bimbingan langsung dari lima Syeikh utusan Daar Al-Quran Gaza.

Bimbingan dauroh meliputi tahsin, tajwid, akselerasi tahfidz, manajemen pengelolaan kelas, bimbingan motivasi, teknik evaluasi, problem solving, dan teknik pengelolaan program tahfidzul Quran.

Syeikh Yasser Hassouna Al-Hafidz, mengatakan dauroh Tajul Waqor di Al-Fatah Lampung tersebut merupakan program pertama di dunia yang diselenggarakan di luar Gaza.

"Di Gaza biasanya dilakukan selama dua bulan pada liburan musim panas, di tengah suasana perang, dengan hasil bisa mencapai 10.000 hafidz diwisuda pada akhir program," ujar Ali menirukan ucapan Syeikh.

Menurutnya, Ma`had Tahfidz Daar Al-Quran Gaza bersedia melanjutkan program serupa di daerah-daerah di Indonesia yang membutuhkan. Sehingga semakin banyak para penghafal Al-Quran akan semakin bertambah keberkahan di negeri mayoritas muslim ini.

"Gaza walau diblokade bertahun-tahun dan terus coba dibombardir Zionis Israel, tetapi tetap bertahan karena memiliki senjata para penghafal Al-Quran pembawa keberkahan Illahi," ungkap Syeikh yang juga insinyur teknik tersebut.

Sementara itu, Pembina Utama Al-Fatah K.H.M. Hamidy dalam tausiyahnya menyebutkan dengan aplikasi program Tajul Waqor akan semakin banyak umat Islam Indonesia yang dapat membaca Al-Quran dengan baik serta mampu menghafalnya dalam waktu relatif singkat.

Karena itu, pesantrennya berkeinginan melanjutkan program tersebut bagi santri-santri yang berjumlah 1.000 lebih dan menyebarluaskan ke tempat-tempat lain yang siap mengadakan kerjasama, baik instansi pemerintah maupun swasta.

Turut hadir dalam wisuda tersebut pimpinan ponpes dan tokoh masyarakat, para wali santri, pejabat Pemprov Lampung, Pemkab dan anggota Dewan Lampung Selatan, serta Kecamatan Natar dan jajarannya.
(ANT).