Harga Semen Di Lampung Kembali Melambung

id Semen, Harga, Bangunan

Harga Semen Di Lampung Kembali Melambung

Pekerja bongkar-muat sedang memindahkan semen dari mobil truk ke mobil niaga lainnya yang lebih kecil untuk dipasarkan, di Pesawaran, Provinsi Lampung. (Foto ANTARA / M.Tohamaksun).

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Harga komoditas pendukung utama bangunan yaitu semen pada sejumlah desa di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, kembali melambung beberapa hari terakhir akibat pasokan dari produsen jauh berkurang.

"Kami sudah tidak punya stok dagangan semen lagi, harganya juga terus naik dan permintaan kiriman dari distributor juga belum datang," kata pedagang pengecer bahan bangunan di Desa Kampung Baru, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung H. Hanapi (35) di Bandarlampung, Kamis.

Dia menjelaskan, sejak beberapa hari terakhir pasokan semen ke desanya yang berjarak sekitar 60 Km dari Kota Bandarlampung itu jauh berkurang, akibatnya tidak bisa melayani para pembeli yang terus meningkat.
 
Menurut sejumlah pedagang semen eceran di Punduh Pedada, untuk mendapatkan semen di kota saja harganya sudah naik menjadi sekitar Rp60.000/zak, untuk semen merk Batu Raja.

Dengan harga beli sebesar itu, maka para pedagang menjualnya bervariasi lebih tinggi lagi, yakni antara Rp63.000 hingga sekitar Rp65.000/zak.

Sementara itu, sesuai data dari Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Provinsi Lampung, menunjukkan, pada Rabu Tanggal 27 Juli 2011, harga semen di Kota Bandarlampung merk Batu Raja tercatat Rp55.000/zak.

Kemudian tiga merk semen lannya masing-masinmg semen Holcim Rp52.000/zak, semen Padang Rp50.000/zak, dan semen Tiga Roda Rp55.000/zak.

Sebelumnya dari kalangan pabrikan dan distributor menyebutkan, terjadinya penurunan pasokan semen ke pasaran itu antara lain karena masalah teknis produksi, kemudian kurang lancarnya distribusi akibat ada ruas jalan dan jembatan yang rusak, pada sisi lain jumlah permintaan meningkat karena sedang musim pengerjaan sejumlah proyek. (ANTARA/M023).